18 June 2025
Dana Moneter Internasional (IMF) baru saja menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 — dari sebelumnya 3,3% menjadi hanya 2,8%. Penurunan ini dipicu oleh berbagai tekanan seperti memanasnya hubungan dagang antarnegara, naiknya bea ekspor-impor, hingga melambatnya arus investasi global. Dampaknya terasa hingga Indonesia, yang kini diperkirakan hanya tumbuh sebesar 4,7%. Kondisi ini jadi peringatan penting bagi sektor logistik dan ekspor nasional untuk segera mengadaptasi strategi baru yang lebih tangguh dan responsif.
Dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian, kelincahan rantai pasok jadi kunci utama. Pelaku industri logistik dituntut bukan sekadar cepat dalam pengiriman, tetapi juga efisien dalam operasional dan konsisten dalam layanan. Salah satu yang terus bergerak maju adalah PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), yang mengedepankan digitalisasi sebagai solusi untuk memperkuat daya saing logistik nasional. Berbekal jaringan pelayaran yang kuat dan armada laut yang luas, SPIL terus membangun sistem digital yang selaras dengan kebutuhan logistik masa kini.
Lewat platform mySPIL, pelanggan bisa menikmati kemudahan dalam melakukan pemesanan, melacak pengiriman secara real-time, hingga memperkirakan biaya secara transparan. Dalam kondisi ekonomi global yang melambat, fitur-fitur seperti ini menjadi esensial agar bisnis tetap bisa mengendalikan pengeluaran dan menjaga ketepatan pengiriman.
Lemahnya ekonomi global juga membuat para eksportir lebih berhati-hati dalam menentukan mitra logistik maupun jalur distribusi. Dalam hal ini, SPIL menawarkan keunggulan lewat jadwal pelayaran yang tertata dan sistem pengiriman yang minim risiko keterlambatan — sesuatu yang krusial untuk menjaga relasi bisnis lintas negara tetap solid.
Di saat pasar internasional sedang melambat, pelaku usaha Indonesia justru harus semakin menguatkan sistem logistik di dalam negeri dan regional. Dengan infrastruktur yang saling terhubung dan pendekatan digital end-to-end seperti yang SPIL kembangkan, efisiensi tetap bisa dicapai, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan.
Hari ini, kecepatan dan kepastian bukan lagi nilai tambah, tapi kebutuhan pokok. Bersama mitra logistik yang adaptif seperti SPIL, pelaku bisnis Indonesia tetap punya peluang untuk tumbuh dan kompetitif di tengah dinamika ekonomi global.
Tags