18 June 2025
Di tengah transformasi digital yang pesat, keberhasilan dalam dunia kerja kini tidak semata ditentukan oleh ijazah atau prestasi akademik. Khususnya bagi individu yang bercita-cita terjun ke industri logistik dan pelayaran, penguasaan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) telah menjadi kompetensi penting yang menentukan daya saing.
Salah satu contoh inisiatif transformasional datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui peluncuran chatbot AI bernama PANDAI, yang dirancang untuk membantu siswa memetakan jalur karier sejak dini. Program ini mencerminkan pergeseran paradigma bahwa AI bukan lagi teknologi eksklusif bagi kalangan profesional, melainkan harus diperkenalkan sejak usia sekolah sebagai bagian dari literasi digital dasar.
Dominasi Teknologi dalam Sektor Logistik
Industri logistik modern tidak lagi hanya identik dengan aktivitas fisik seperti pengangkutan dan penyimpanan barang. Seluruh proses kini telah terkoneksi dalam satu ekosistem digital. Dari pengiriman kargo laut, manajemen kontainer di pelabuhan, hingga pengecekan ongkos kirim, semuanya telah terdigitalisasi.
Teknologi AI memainkan peran penting dalam berbagai aspek operasional, mulai dari analisis permintaan, prediksi risiko pengiriman, hingga rekomendasi rute pengiriman paling efisien. Perusahaan seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) telah mengintegrasikan teknologi tersebut ke dalam layanan mereka melalui mySPIL Reloaded, sebuah platform yang memungkinkan pengguna melakukan pemesanan layanan, pelacakan real-time, serta memperoleh sistem reward secara otomatis — semuanya dalam satu sistem cerdas dan terintegrasi.
Memiliki pemahaman terhadap AI dan sistem digital tidak hanya menjadi nilai tambah bagi individu yang berkecimpung dalam industri seperti SPIL, tetapi juga membuka peluang untuk mendorong inovasi dan efisiensi dalam rantai pasok logistik.
Belajar AI: Kebutuhan Wajib untuk Dunia Kerja Modern
Pembelajaran AI saat ini tidak terbatas untuk profesi seperti programmer atau data scientist. Justru, pengetahuan dasar mengenai kecerdasan buatan kini menjadi bekal esensial bagi siapa pun yang ingin berkembang di sektor industri modern, termasuk logistik.
Keputusan bisnis dalam industri logistik semakin berbasis data — mulai dari estimasi waktu pengiriman, pengelolaan kontainer, hingga pengaturan armada kapal. Oleh karena itu, para pelajar dan mahasiswa yang ingin terjun ke sektor ini sebaiknya membekali diri dengan kemampuan berikut:
-
Pemahaman dasar mengenai AI dan machine learning;
-
Pengetahuan alur digital supply chain;
-
Logika pemrograman dasar;
-
Pengelolaan serta visualisasi data.
Keterampilan tersebut akan mempercepat proses adaptasi di dunia profesional, bahkan memungkinkan individu menjadi agen perubahan di perusahaan tempat mereka berkarya.
SPIL University: Belajar Langsung dari Praktisi Industri
Bagi yang ingin memahami langsung praktik logistik digital di lapangan, SPIL University hadir sebagai sarana edukatif dari PT SPIL. Melalui inisiatif ini, peserta dapat mempelajari berbagai aspek seperti:
-
Proses pengiriman barang antarpulau;
-
Mekanisme freight shipping nasional;
-
Peran teknologi dalam efisiensi distribusi;
-
Pemanfaatan AI dalam meningkatkan kapabilitas logistik.
Transformasi digital di sektor pelayaran dan logistik menuntut kesiapan sumber daya manusia yang adaptif dan melek teknologi. Oleh karena itu, pembelajaran sejak dini menjadi kunci untuk meraih posisi strategis di masa depan. Menguasai teknologi hari ini berarti memimpin industri esok hari.
Tags