17 June 2025
Dana Moneter Internasional (IMF) baru saja memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2025, dari semula 3,3% menjadi 2,8%. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti meningkatnya tensi perdagangan antarnegara, lonjakan tarif ekspor-impor, dan penurunan laju investasi secara global. Indonesia pun turut terdampak, dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang turun ke angka 4,7%. Hal ini menjadi sinyal kuat bagi sektor ekspor dan logistik nasional untuk bersiap dengan pendekatan yang lebih strategis dan adaptif.
Dalam kondisi yang tidak stabil ini, efektivitas rantai pasok menjadi sangat krusial. Perusahaan logistik perlu bergerak lincah, bukan hanya dalam hal pengiriman cepat, tapi juga dalam menjaga efisiensi operasional dan memberikan layanan yang pasti. PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) menjadi salah satu contoh perusahaan logistik nasional yang terus berinovasi lewat transformasi digital. Dengan kekuatan armada laut dan jaringan pelayaran yang luas, SPIL juga memperkuat layanan digitalnya untuk menjawab tantangan logistik modern.
Melalui platform digital seperti mySPIL, pelanggan bisa merasakan kemudahan dalam memesan layanan kargo, melacak posisi barang secara real-time, hingga memantau estimasi biaya secara transparan. Di tengah perlambatan ekonomi global, fitur-fitur seperti ini menjadi sangat vital karena membantu pelaku usaha mengontrol biaya dan menjaga ketepatan waktu pengiriman.
Kondisi global yang menurun juga mendorong eksportir untuk lebih selektif dalam memilih jalur distribusi dan mitra logistik. Dengan dukungan jadwal pelayaran SPIL yang terjadwal rapi dan sistematis, pelaku bisnis memiliki opsi pengiriman yang lebih pasti dan minim risiko keterlambatan — faktor penting dalam menjaga hubungan bisnis dengan mitra internasional.
Saat pasar dunia bergerak lebih lambat, saat itulah pelaku usaha di Indonesia perlu memperkuat fondasi logistik domestik dan regional. Dengan sistem yang terintegrasi dan digitalisasi menyeluruh, seperti yang dikembangkan SPIL, efisiensi rantai pasok tetap bisa diraih meski kondisi global tidak mendukung.
Di tengah tantangan ekspor-impor saat ini, kecepatan dan kepastian bukan lagi kelebihan — tapi kebutuhan mutlak. Bersama penyedia logistik adaptif seperti SPIL, bisnis Indonesia tetap punya peluang untuk tumbuh dan bersaing di kancah global
Tags