17 June 2025
Perkembangan pesat layanan keuangan digital (fintech) di Indonesia membawa kemudahan akses finansial bagi masyarakat. Mulai dari dompet digital, pinjaman online, hingga platform investasi berbasis aplikasi kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, kemajuan ini belum sepenuhnya diimbangi dengan peningkatan pemahaman masyarakat tentang keuangan digital.
Data OJK pada 2023 mencatat bahwa tingkat literasi keuangan nasional baru mencapai 49,68%, meski angka inklusi keuangan telah melampaui 85%. Ketimpangan ini mengindikasikan bahwa banyak pengguna memanfaatkan layanan keuangan tanpa memahami risikonya secara menyeluruh. Di sinilah pentingnya peran edukasi dan keterlibatan berbagai pihak, termasuk perusahaan seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), dalam membangun literasi keuangan yang kokoh.
Tantangan Literasi Keuangan di Era Digital
Masih banyak pengguna layanan keuangan digital yang belum familiar dengan konsep dasar pengelolaan keuangan. Misalnya:
-
Merancang anggaran keuangan pribadi
-
Menyisihkan dana darurat secara rutin
-
Memahami risiko dari pinjaman online
-
Mewaspadai tawaran investasi bodong
Dalam konteks ekonomi digital yang bergerak cepat — termasuk dalam sektor logistik dan transaksi daring — minimnya literasi finansial membuat masyarakat rawan terjebak dalam masalah keuangan yang serius.
Inisiatif SPIL University dan BTN: Mengedukasi dari Dalam
Melihat pentingnya isu ini, SPIL University—unit pengembangan talenta dari PT SPIL—bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dalam menyelenggarakan webinar literasi keuangan bagi karyawan. Dua tema utama yang diangkat:
-
Economic Outlook 2025: Membahas prediksi ekonomi global dan nasional
-
Strategic Asset Allocation: Mengenalkan strategi pengelolaan aset pribadi jangka panjang
Webinar ini merupakan wujud nyata komitmen SPIL dalam menciptakan sumber daya manusia logistik yang tidak hanya tangguh secara teknis, tapi juga cerdas secara finansial.
Komitmen SPIL dalam Penguatan Literasi Finansial
Melalui SPIL University, perusahaan terus menggulirkan berbagai program edukasi keuangan, antara lain:
-
Pelatihan pengelolaan keuangan pribadi
-
Panduan penggunaan aplikasi keuangan digital secara bijak
-
Kolaborasi edukatif dengan perbankan dan fintech terpercaya
-
Distribusi konten literasi keuangan melalui platform internal dan mySPIL
Langkah-langkah ini menegaskan bahwa SPIL tidak sekadar menghadirkan layanan logistik digital, tapi juga menjadi bagian dari pertumbuhan finansial SDM-nya.
Peningkatan literasi keuangan digital bukan hanya soal edukasi, tetapi juga bagian dari transformasi menyeluruh di sektor logistik Indonesia. Melalui kolaborasi seperti SPIL University bersama BTN, serta pendekatan teknologi terintegrasi dari SPIL dalam pengiriman dan manajemen logistik, Indonesia sedang mencetak generasi profesional yang tidak hanya mahir bekerja, tetapi juga melek finansial dan siap bersaing di era ekonomi digital global.
Tags