18 June 2025
Pertumbuhan layanan keuangan digital (fintech) di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, membawa kemudahan akses terhadap produk dan layanan finansial bagi masyarakat luas. Dompet digital, pinjaman berbasis aplikasi, hingga platform investasi kini telah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Namun demikian, kemajuan teknologi ini belum sepenuhnya diimbangi dengan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap prinsip-prinsip dasar keuangan digital.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2023, tingkat literasi keuangan nasional baru mencapai 49,68%, sementara tingkat inklusi keuangan telah melebihi angka 85%. Ketimpangan ini mencerminkan bahwa masih banyak masyarakat yang menggunakan layanan keuangan digital tanpa disertai pemahaman yang memadai terhadap risiko dan cara pengelolaannya. Oleh karena itu, dibutuhkan peran aktif dari berbagai pihak, termasuk sektor industri seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Tantangan Literasi Keuangan di Tengah Transformasi Digital
Sebagian besar pengguna layanan keuangan digital belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai perencanaan keuangan pribadi, antara lain:
-
Menyusun anggaran secara terstruktur,
-
Menyediakan dana darurat secara berkala,
-
Memahami risiko penggunaan layanan pinjaman daring,
-
Mewaspadai praktik investasi ilegal.
Dalam konteks digitalisasi ekonomi — termasuk sektor logistik dan perdagangan daring — rendahnya literasi finansial meningkatkan risiko masyarakat terjebak dalam keputusan keuangan yang merugikan.
Inisiatif Edukatif SPIL University Bersama BTN
Sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya literasi finansial, SPIL University — unit pengembangan kompetensi internal PT SPIL — berkolaborasi dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dalam menyelenggarakan program edukasi berupa webinar keuangan untuk seluruh karyawan. Adapun dua tema utama yang dibahas adalah:
-
Proyeksi Ekonomi 2025: Menelaah arah pertumbuhan ekonomi global dan nasional,
-
Strategi Alokasi Aset: Memperkenalkan pendekatan pengelolaan aset pribadi secara jangka panjang dan berkelanjutan.
Kegiatan ini merupakan perwujudan komitmen SPIL dalam menciptakan sumber daya manusia yang tidak hanya kompeten secara teknis, namun juga bijak dalam mengambil keputusan finansial.
Penguatan Literasi Finansial Melalui Program Berkelanjutan
Melalui SPIL University, perusahaan secara konsisten menginisiasi berbagai program pengembangan literasi keuangan, di antaranya:
-
Pelatihan pengelolaan keuangan untuk kebutuhan individu,
-
Edukasi penggunaan layanan keuangan digital secara bertanggung jawab,
-
Kerja sama edukatif dengan lembaga perbankan dan fintech yang terpercaya,
-
Penyediaan konten edukasi finansial melalui kanal internal perusahaan dan aplikasi mySPIL.
Langkah-langkah ini mencerminkan bahwa SPIL tidak hanya fokus pada inovasi logistik berbasis digital, tetapi juga berperan aktif dalam mendorong terciptanya sumber daya manusia yang berdaya secara finansial.
Peningkatan literasi keuangan digital merupakan bagian penting dari proses transformasi sumber daya manusia di sektor logistik nasional. Dengan sinergi antara edukasi internal dan pemanfaatan teknologi digital, SPIL berupaya mencetak generasi profesional yang tidak hanya terampil dalam operasional kerja, tetapi juga memiliki pemahaman keuangan yang kuat untuk menghadapi tantangan ekonomi di era digital.
Tags