Ketika AI Ambil Alih Gudang: Apakah Tenaga Manusia Masih Dibutuhkan di Logistik?

07 May 2025

Beberapa tahun terakhir, teknologi Artificial Intelligence (AI) telah menyusup ke berbagai sektor, termasuk industri logistik. Dari penyortiran barang otomatis hingga penggunaan robot untuk pengemasan dan distribusi, peran manusia di gudang kini mulai digeser oleh mesin. Tapi pertanyaannya: apakah manusia akan sepenuhnya digantikan? 

AI di Gudang: Kenyataan atau Gimik? 

Menurut laporan McKinsey, lebih dari 50% proses pergudangan kini sudah dapat diotomatisasi dengan sistem berbasis AI dan machine learning. Perusahaan logistik global seperti Amazon dan DHL bahkan telah mengintegrasikan robot picker dan autonomous forklifts di pusat distribusinya. 

Di Indonesia, transformasi ini mulai terasa lewat penggunaan sistem digital freight forwarding, di mana proses pengiriman barang kini bisa dipesan, dilacak, dan dikelola secara online — seperti yang ditawarkan oleh platform mySPIL dari PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL). 

Apakah Pekerjaan Manusia Hilang? 

Jawabannya: tidak sepenuhnya. AI memang mengambil alih tugas-tugas berulang dan fisik, seperti pengangkutan barang, penyortiran, dan pencatatan stok. Namun, peran manusia tetap vital di sisi pengambilan keputusan, troubleshooting, dan pelayanan pelanggan. 

Contohnya, meski sistem warehouse pintar bisa mendeteksi dan mengatur stok otomatis, tetap dibutuhkan tenaga manusia untuk mengelola strategi supply chain, merancang alur distribusi yang efisien, dan menyelesaikan isu kompleks di lapangan.

Lahirnya Profesi Baru di Dunia Logistik

Alih-alih hilang, tenaga kerja di sektor logistik justru mengalami reskilling. Perusahaan mulai mencari talenta dengan kemampuan digital, analisis data, dan pemahaman terhadap sistem ERP (Enterprise Resource Planning).

Beberapa profesi baru yang kini banyak dicari: 
¿ Data Logistik Analyst 
¿ Warehouse Automation Specialist 
¿ Digital Freight Coordinator 
¿ Customer Specialist (Logistics)

SPIL sendiri secara aktif membuka peluang karier untuk generasi muda yang siap terjun ke industri logistik digital. Kamu bisa cek posisi terbaru di platform SPIL Career untuk tahu bagaimana bentuk karier masa depan di perusahaan pelayaran modern. 

Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan AI 

Masa depan logistik bukan soal “manusia vs mesin”, tapi “manusia + mesin”. Kombinasi AI dan human intelligence akan menciptakan sistem yang lebih cepat, akurat, dan fleksibel. Dengan logistik yang semakin tech-driven, penting bagi generasi muda untuk memahami arah perkembangan ini dan membekali diri dengan skill yang relevan. AI memang membawa revolusi besar di dunia logistik, terutama dalam hal efisiensi dan kecepatan.

Namun, manusia tetap menjadi elemen kunci dalam pengambilan keputusan dan hubungan antar manusia. Justru di era logistik digital ini, peluang karier makin terbuka lebar asal kamu siap beradaptasi.

Tags

SPIL
SPILUNIVERSITY

See Other Information


07 May 2025

Pemadaman Listrik Bali: Pentingnya Infrastruktur Energi untuk Kelancaran Logistik Nasional

Beberapa hari terakhir, masyarakat Bali dikejutkan dengan pemadaman listrik besar-besaran yang menyebabkan gangguan di berbagai sektor, termasuk transportasi dan logistik. Insiden ini menunjukkan satu hal penting: ketahanan energi adalah fondasi utama kelancaran logistik nasional. Bagi perusahaan seperti SPIL, keandalan sistem energi sangat menentukan operasional pengiriman yang presisi. Dari pelabuhan, depot, hingga sistem tracking online – semuanya bergantung pada kelistrikan dan konektivitas yang stabil. Dampak Pemadaman terhadap Rantai Pasok 1. Tertundanya Pemrosesan Muatan Pemadaman menghambat sistem otomatisasi di pelabuhan yang digunakan untuk pengambilan kontainer. 2. Keterlambatan Update Sistem Digital Sistem digital seperti mySPIL memerlukan akses internet dan server yang aktif 24/7. Pemadaman bisa menunda visibilitas real-time bagi pelanggan. 3. Resiko Kehilangan Komoditas Sensitif Produk-produk seperti makanan beku atau farmasi yang membutuhkan rantai dingin dapat terganggu saat pasokan energi terputus. Respon SPIL: Antisipasi dan Adaptasi SPIL menyadari pentingnya resiliensi sistem logistik, terutama di tengah ancaman seperti pemadaman massal. Beberapa langkah yang dilakukan SPIL antara lain: ¿ Menyediakan backup power system di fasilitas utama ¿ Membangun kemitraan dengan pelabuhan yang memiliki energi terbarukan ¿ Menyiapkan kontingensi rute dan armada bila terjadi gangguan Membangun Logistik Masa Depan yang Tahan Krisis Insiden di Bali menjadi pengingat bahwa logistik tidak hanya soal barang dan jalan, tapi juga tentang infrastruktur pendukung seperti listrik. SPIL sebagai pemain logistik nasional terus berkomitmen untuk membangun sistem yang tahan terhadap gangguan eksternal melalui inovasi, kolaborasi, dan adaptasi teknologi.

07 May 2025

Ekonomi Indonesia Melambat: Bagaimana SPIL Menjaga Stabilitas Rantai Pasok di Tengah Ketidakpastian?

Perlambatan ekonomi yang terjadi pada kuartal awal 2025 membuat banyak pelaku industri waspada. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi 4,8%, dipicu oleh pelemahan konsumsi rumah tangga dan ketidakpastian global. Di tengah tantangan tersebut, sektor logistik memiliki peran strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Salah satu pemain utama yang terus menunjukkan konsistensinya adalah PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL). Dikenal dengan layanan logistik terintegrasi berbasis teknologi, SPIL membuktikan bahwa inovasi adalah kunci untuk bertahan di tengah krisis. Ketika Ekonomi Lesu, Logistik Harus Adaptif Perlambatan ekonomi menyebabkan penurunan permintaan terhadap barang konsumsi dan bahan baku. Hal ini otomatis berdampak pada arus logistik. Namun, SPIL tetap mampu menjaga kinerja pengirimannya, berkat sistem digitalisasi rantai pasok yang sudah diimplementasikan sejak beberapa tahun terakhir melalui platform mySPIL. Melalui mySPIL, pelanggan dapat memantau status pengiriman, memesan layanan, dan mendapatkan visibilitas penuh terhadap barang mereka. Teknologi ini bukan hanya memberikan efisiensi, tapi juga membangun kepercayaan di saat pasar tidak stabil. Strategi SPIL Menjawab Tantangan 1. Diversifikasi Rute dan Armada SPIL memperluas jangkauan layanan, termasuk ke kawasan Indonesia Timur yang selama ini kurang terlayani. Ini menciptakan peluang baru di tengah pasar Jawa-Sumatera yang sedang melambat. 2. Efisiensi Operasional Lewat Otomatisasi Dengan otomatisasi pelabuhan dan integrasi sistem warehouse, SPIL mengurangi waktu tunggu dan biaya operasional yang berlebih. 3. Kolaborasi dengan UMKM dan Marketplace SPIL membuka kanal kerja sama baru dengan pelaku e-commerce dan UMKM, sehingga rantai pasok tetap bergerak meskipun permintaan B2B tradisional menurun. Masa Depan Logistik Indonesia Perlambatan ekonomi tidak akan berlangsung selamanya, dan pemain logistik yang tangguh adalah mereka yang bisa beradaptasi saat masa sulit. Dengan pendekatan berbasis data dan teknologi, SPIL menunjukkan bahwa logistik bukan sekadar soal pengiriman barang, melainkan penggerak utama roda ekonomi nasional.

07 May 2025

Tren EdTech 2025: SPIL University Siap Menyongsong Transformasi Digital dalam Pendidikan Logistik

Tahun 2025 menandai percepatan masif dalam dunia pendidikan digital (EdTech). Di Indonesia, minat terhadap pembelajaran online dan hybrid learning meningkat signifikan. Dalam tren ini, SPIL University hadir sebagai pionir pendidikan logistik digital yang siap mencetak SDM unggul untuk industri masa depan. Logistik bukan lagi pekerjaan konvensional. Dunia logistik modern menuntut kompetensi digital, pemahaman data, dan kemampuan operasional berbasis teknologi. Di sinilah EdTech berperan besar, dan SPIL University hadir untuk menjembatani kebutuhan tersebut. Inovasi SPIL University di Tengah Tren EdTech 1. Kelas Hybrid dan Online dengan Praktik Industri SPIL University memadukan teori di ruang digital dengan praktik langsung di lapangan bersama SPIL Group. 2. Sertifikasi Kompetensi Logistik Digital Peserta didik tidak hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga sertifikat industri yang diakui perusahaan logistik nasional. 3. Kolaborasi dengan Startup EdTech dan Industri Untuk menjamin relevansi kurikulum, SPIL University menggandeng mitra teknologi dan pelaku logistik global. Menyiapkan Generasi Muda Hadapi Masa Depan Logistik Dengan dukungan teknologi dan koneksi industri langsung ke SPIL, SPIL University menjadi platform ideal bagi mahasiswa, jobseeker, dan Gen Z yang ingin berkarier di sektor logistik. Bukan hanya belajar, tapi juga terhubung langsung ke peluang karier nyata di dalam ekosistem logistik Indonesia.

07 May 2025

Kalau Bisa Booking Tiket Online, Kenapa Kirim Barang Masih Ribet? Saatnya Beralih ke Digital Freight Forwarding!

Pernah terpikir nggak, kenapa pesan tiket pesawat sudah bisa online sejak lama, tapi urusan kirim barang kadang masih ribet pakai kertas dan harus ke kantor cabang? Padahal, kita hidup di era serba digital. Dari belanja sampai bayar tagihan, semua bisa dari HP. Jadi kenapa logistik belum sepenuhnya mengikuti jejak yang sama? Jawabannya: belum semua pelaku usaha logistik bertransformasi digital. Tapi kabar baiknya, sekarang ada solusi yang bisa bikin proses kirim barang semudah booking tiket. Namanya Digital Freight Forwarding. Apa Itu Digital Freight Forwarding? Bayangkan kamu punya usaha dan ingin kirim barang antarpulau. Dulu, kamu harus cari agen, isi dokumen fisik, dan tunggu konfirmasi secara manual. Tapi dengan Digital Freight Forwarding, semua proses itu bisa dilakukan secara online—mulai dari cek harga, booking pengiriman, hingga tracking status barang secara real-time. PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) adalah pionir dalam hal ini. Melalui platform mySPIL, pengguna bisa: ¿ Booking pengiriman barang dalam hitungan menit ¿ Cek jadwal kapal & tarif langsung dari dashboard ¿ Mengunggah dokumen secara digital ¿ Melacak status pengiriman kapan saja, dari mana saja Dengan begini, proses pengiriman jadi lebih cepat, transparan, dan efisien. Kenapa Ini Penting untuk Bisnismu? 1. Hemat Waktu dan Biaya Operasional Tanpa perlu datang ke kantor agen, pelaku bisnis bisa melakukan semua proses dari laptop atau HP. Ini menghemat waktu, biaya, dan tentu saja tenaga. 2. Minim Risiko Human Error Sistem digital mengurangi kesalahan input data, kehilangan dokumen, atau miskomunikasi dengan pihak logistik. 3. Akses Data Lebih Mudah Semua riwayat pengiriman, invoice, dan dokumen bisa kamu lihat dan unduh kapan pun dibutuhkan. 4. Integrasi Sistem Platform seperti mySPIL mendukung integrasi dengan sistem internal bisnis, membuat pengelolaan supply chain lebih terorganisir. Masa Depan Logistik: Otomatis, Cepat, dan Terkoneksi Dengan makin banyaknya pelaku usaha yang go digital, kebutuhan akan jasa logistik yang juga digital akan semakin tinggi. SPIL menjawab tantangan ini lewat transformasi menyeluruh dalam bentuk Integrated Shipping Solution—mulai dari layanan laut, darat, hingga dokumentasi dan tracking. Digital Freight Forwarding bukan sekadar tren. Ini adalah kebutuhan untuk bertahan dan berkembang di era digital. Terlebih dalam kondisi pasar yang makin kompetitif, siapa yang bisa bekerja cepat dan akurat akan selalu selangkah di depan. Jika kita sudah terbiasa dengan layanan digital seperti ojek online dan e-wallet, tidak ada alasan untuk tetap pakai cara lama saat kirim barang. Saatnya beralih ke Digital Freight Forwarding bersama SPIL, dan rasakan sendiri mudahnya mengelola logistik dalam genggaman.

07 May 2025

Siap Hadapi Masa Depan? Begini Cara Mahasiswa Logistik Naik Level di Era Otomatisasi AI

Teknologi seperti AI, machine learning, dan otomatisasi semakin banyak digunakan di sektor logistik. Mulai dari predictive analytics hingga robot gudang dan kendaraan tanpa awak—semua mengubah cara kerja industri ini secara menyeluruh. Bagi mahasiswa dan fresh graduate di bidang logistik, kabar ini bisa jadi menakutkan. Tapi kabar baiknya, justru di tengah gelombang ini ada peluang besar. Yang dibutuhkan adalah kesiapan untuk beradaptasi dan membangun keahlian masa depan. Kenapa Dunia Logistik Butuh SDM Adaptif? Menurut World Economic Forum, lebih dari 50% perusahaan logistik global berencana mengadopsi AI dan otomatisasi penuh dalam 5–10 tahun ke depan. Artinya, proses yang dulu dilakukan manual akan beralih ke mesin dan sistem pintar. Namun teknologi tidak bisa berdiri sendiri. Dibutuhkan SDM yang: ¿ Mampu mengoperasikan sistem digital logistik ¿ Memahami big data dan cara menginterpretasinya ¿ Punya soft skill seperti komunikasi, analisis, dan kolaborasi tim Inilah celah yang bisa diisi oleh mahasiswa logistik saat ini.SPIL UNIVERSITY: Belajar Langsung dari Praktik Industri Sebagai perusahaan logistik nasional yang berpengalaman lebih dari 50 tahun, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) mendukung transformasi pendidikan vokasi melalui platform SPIL UNIVERSITY. Melalui program ini, mahasiswa dapat: ¿ Mengakses materi logistik berbasis teknologi dan ESG ¿ Mengikuti workshop bersama praktisi industri ¿ Terlibat dalam magang di berbagai divisi operasional SPIL ¿ Mengenal sistem digital seperti mySPIL, warehouse automation, dan carbon tracking Tujuannya sederhana: mempersiapkan generasi logistik yang melek teknologi, peduli lingkungan, dan siap kerja. Skill yang Harus Dimiliki Mahasiswa Logistik Zaman Sekarang Bukan lagi cukup hanya tahu tentang rute pelayaran atau dokumen ekspor-impor.Berikut beberapa skill yang dicari perusahaan logistik modern: 1. Digital Literacy Paham cara kerja sistem TMS (Transportation Management System), WMS (Warehouse Management System), hingga platform logistik seperti mySPIL. 2. Data Analysis Bisa membaca laporan logistik, menganalisis tren pengiriman, dan mengidentifikasi inefisiensi. 3. AI & Automation Awareness Tahu kapan dan bagaimana teknologi digunakan untuk meningkatkan efisiensi supply chain. 4. Green Logistics Mindset Paham pentingnya ESG: efisiensi bahan bakar, pengurangan emisi karbon, dan logistik berkelanjutan. 5. Komunikasi dan Kepemimpinan Mampu berkoordinasi lintas tim dan memimpin proyek berbasis teknologi. Logistik Tidak Lagi Konvensional Industri ini berkembang jadi teknologi-driven, data-heavy, dan human-centered. Mahasiswa yang memanfaatkan waktu kuliah untuk membangun keahlian digital dan memahami tantangan ESG akan menjadi aset berharga bagi perusahaan mana pun. SPIL, dengan nilai-nilai keberlanjutan dan inovasi, terus membuka ruang belajar yang relevan dengan perkembangan zaman. Salah satunya lewat kolaborasi industri-kampus, proyek riset bersama, hingga rekrutmen talenta muda dari dunia pendidikan. Era otomatisasi bukan berarti era kehilangan pekerjaan. Justru ini saatnya mahasiswa logistik bertransformasi jadi profesional yang cerdas secara digital, peduli lingkungan, dan siap berinovasi.

07 May 2025

Bukan Cuma Masalah Ongkir! Ini Alasan Customer Makin Pilih Ekspedisi yang Transparan

Dulu, konsumen memilih ekspedisi berdasarkan harga dan kecepatan pengiriman. Tapi sekarang, ada satu faktor penting lain yang jadi bahan pertimbangan utama: transparansi.  Di era digital saat semua informasi bisa diakses dalam satu klik, konsumen ingin tahu lebih dari sekadar "paket sudah dikirim". Mereka ingin detail dari status real-time, posisi kapal, sampai kejelasan estimasi waktu tiba. Dan inilah yang mendorong transformasi besar di industri logistik. Mengapa Transparansi Jadi Kebutuhan Konsumen? Menurut laporan McKinsey, hampir 70% konsumen merasa frustrasi jika tidak bisa melacak status pengiriman mereka secara jelas. Terlebih di era e-commerce saat barang dibeli dari berbagai kota bahkan negara, kejelasan pengiriman menjadi bagian dari customer experience. Transparansi juga memberi rasa aman. Konsumen tidak hanya tahu "di mana barangnya", tapi juga bisa menilai apakah layanan ekspedisi tersebut dapat dipercaya atau tidak. Bagi UMKM, ini bahkan bisa menentukan apakah pelanggan akan belanja kembali atau pindah ke toko sebelah. SPIL Hadirkan Logistik yang Terbuka dan Jujur Di tengah meningkatnya permintaan terhadap keterbukaan informasi, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) membuktikan bahwa transparansi bukan sekadar fitur tambahan, tapi nilai inti dalam pelayanan. Melalui platform digital mySPIL, pelanggan bisa: ¿ Melihat jadwal kapal dan estimasi tiba secara real-time ¿ Memantau status kontainer dari pelabuhan asal hingga tujuan ¿ Mendapatkan notifikasi otomatis di setiap tahapan pengiriman ¿ Mengakses dokumen pengiriman secara digital dan terverifikasi Dengan lebih dari 37 cabang dan ratusan rute domestik, SPIL membangun sistem logistik yang menyatu, digital, dan transparan dari ujung ke ujung (end-to-end). Digitalisasi: Kunci dari Transparansi Banyak tantangan dalam logistik konvensional terjadi karena sistem manual: dokumen yang hilang, informasi tidak sinkron, hingga estimasi yang tidak akurat. SPIL menjawab ini dengan digitalisasi penuh yang membuat seluruh proses lebih rapi, mudah ditelusuri, dan efisien. Melalui integrasi sistem, SPIL memastikan bahwa pelanggan, tim operasional, dan mitra bisnis bisa mengakses informasi yang sama secara serempak dan real-time, mengurangi miskomunikasi dan meningkatkan kepercayaan. Kepercayaan Adalah Mata Uang Baru dalam Bisnis Transparansi bukan hanya tentang data — tapi tentang membangun kepercayaan. Dalam dunia bisnis yang makin kompetitif, kepercayaan pelanggan menjadi aset utama. SPIL, dengan komitmen terhadap nilai ESG, memegang prinsip governance sebagai dasar dari layanannya. Itu berarti: ¿ Proses yang akuntabel ¿ Informasi yang terbuka dan mudah diakses ¿ Tanggung jawab kepada pelanggan dan mitra bisnis Dengan menerapkan sistem logistik yang transparan dan akuntabel, SPIL tidak hanya membangun kepercayaan pelanggan, tapi juga memperkuat fondasi bisnis yang berkelanjutan. Lebih dari Sekadar Ongkir Murah Kini, pelanggan tidak lagi hanya bertanya, “Berapa ongkirnya?” tetapi juga: ¿ “Bisa dilacak gak?” ¿ “Kapan pastinya nyampe?” ¿ “Ada jaminan kalau barang rusak?” ¿ “Layanannya responsif gak?” Ekspedisi yang bisa menjawab semua ini seperti SPIL memiliki posisi unggul di hati konsumen modern yang kritis dan melek digital.  Transparansi dalam logistik bukan hanya memenuhi harapan, tapi sudah jadi standar baru dalam pengalaman pelanggan.Di tengah persaingan ekspedisi yang ketat, SPIL hadir bukan hanya dengan armada dan jaringan yang luas, tapi juga komitmen terhadap keterbukaan informasi, digitalisasi, dan integritas layanan.

07 May 2025

Green Logistics: Tren atau Tuntutan? Cara Baru Industri Kirim Barang tanpa Rusak Lingkungan

Isu lingkungan bukan lagi sekadar tren sesaat. Kini, bisnis yang bertahan bukan hanya yang cepat dan efisien, tapi juga yang sadar dampak sosial dan lingkungan. Dalam industri logistik, inilah yang melahirkan konsep green logistics—strategi pengiriman barang yang bertanggung jawab terhadap bumi. Di Indonesia, perubahan ini mulai terasa. Konsumen makin sadar, regulasi makin ketat, dan perusahaan dituntut untuk menjalankan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Lalu, bagaimana industri logistik menjawab tantangan ini? Green Logistics: Definisi dan Urgensi Green logistics adalah praktik logistik yang bertujuan mengurangi jejak karbon, meminimalkan limbah, serta menggunakan sumber daya secara efisien dan berkelanjutan. Ini termasuk pemanfaatan teknologi digital, kendaraan hemat energi, rute pengiriman yang optimal, serta pengurangan dokumen fisik. Di tengah lonjakan e-commerce dan pengiriman barang massal, praktik ini jadi sangat penting untuk menekan dampak lingkungan industri logistik—salah satu penyumbang emisi karbon global. SPIL: Logistik Ramah Lingkungan dengan Prinsip ESG Sebagai perusahaan logistik terkemuka dengan pengalaman lebih dari 50 tahun, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) tidak hanya fokus pada efisiensi, tapi juga menjalankan komitmen terhadap keberlanjutan. Melalui inisiatif ESG yang terstruktur, SPIL mengadopsi pendekatan komprehensif dalam menjalankan bisnis: ¿ Environmental: Menerapkan teknologi ramah lingkungan, menghitung jejak karbon, serta mengelola sumber daya secara bertanggung jawab. ¿ Social: Membangun tempat kerja inklusif, menghargai keberagaman, menjaga kesejahteraan karyawan, dan aktif berkontribusi pada komunitas sekitar. ¿ Governance: Menjaga transparansi dan akuntabilitas untuk menumbuhkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan. Inilah yang membedakan SPIL dari pelaku logistik lain—upaya nyata dan terukur menuju keberlanjutan. Inovasi Digital dan Efisiensi Operasional SPIL terus berinovasi melalui mySPIL, platform digital logistik yang memungkinkan pengguna melakukan booking, pelacakan, hingga pengelolaan logistik dalam satu dashboard. Hal ini: ¿ Mengurangi kebutuhan kertas (paperless shipping) ¿ Menghemat waktu dan bahan bakar melalui efisiensi rute ¿ Memberikan transparansi dan data real-time kepada pelanggan Digitalisasi ini bukan hanya mendukung efisiensi bisnis, tapi juga memperkuat misi lingkungan dengan mengurangi limbah dan emisi tidak perlu. Mengapa Konsumen Kini Peduli Green Logistics Generasi baru, terutama Gen Z dan milenial, kini lebih memilih brand yang berkelanjutan. Menurut survei global, lebih dari 60% konsumen bersedia membayar lebih untuk produk atau layanan yang mendukung keberlanjutan. Hal ini membuat pelaku bisnis, termasuk UMKM, ikut mencari mitra logistik yang tidak hanya cepat dan murah, tapi juga punya nilai lingkungan. SPIL, dengan praktik ESG-nya, menjadi opsi terpercaya dalam ekosistem pengiriman nasional. Masa Depan Logistik di Indonesia Dengan tren global menuju ekonomi hijau, regulasi seperti pajak karbon dan standar emisi diperkirakan akan diperketat. Pelaku logistik yang siap dengan sistem ramah lingkungan akan memiliki keunggulan kompetitif. SPIL telah berada di jalur ini, menjadikan green logistics bukan sekadar slogan, tapi bagian dari budaya perusahaan. Mereka percaya, perubahan besar dimulai dari langkah nyata—dan mengajak industri lain untuk berkolaborasi menciptakan masa depan yang lebih baik. Green logistics bukan pilihan, tapi keharusan. Di tengah krisis iklim dan perubahan perilaku konsumen, perusahaan logistik dituntut lebih dari sekadar efisien—mereka harus bertanggung jawab. SPIL membuktikan bahwa logistik yang berkelanjutan bisa diimplementasikan dengan teknologi, inovasi, dan komitmen nyata terhadap ESG

07 May 2025

Dari Nyambi Kuliah sampai Ekspor Barang: Ini Cara Gen Z Main Cerdas di Bisnis Logistik Digital

Zaman ketika mahasiswa hanya fokus belajar di kampus sudah mulai bergeser. Di era digital ini, banyak Gen Z yang mulai "nyambi" kuliah sambil jualan online, jadi dropshipper, bahkan terjun ke bisnis ekspor-impor skala kecil. Yang menarik, mereka tidak lagi bergantung pada cara-cara konvensional — tapi memilih logistik digital sebagai solusi pengiriman barang mereka. Gen Z: Generasi Melek Digital dan Fleksibel Lahir di era teknologi, Gen Z punya akses luas terhadap informasi, aplikasi bisnis, dan platform digital. Hal ini membuat mereka cepat belajar dan adaptif terhadap perubahan, termasuk dalam memanfaatkan sistem logistik digital yang memungkinkan semua proses pengiriman dilakukan secara online. Sebut saja layanan seperti mySPIL, yang memungkinkan pengguna melakukan booking, pelacakan, hingga pengelolaan logistik lewat satu dashboard. Fitur seperti ini cocok banget untuk pelaku usaha muda yang butuh kecepatan dan transparansi. Bisnis Ekspor dari Kamar Kos? Bisa Banget Dengan bantuan media sosial dan marketplace global seperti Shopee, Tokopedia, atau bahkan Etsy, banyak mahasiswa memasarkan produk lokal seperti kerajinan tangan, makanan kering, atau pakaian etnik ke luar negeri. Yang dulunya hanya iseng, kini bisa menghasilkan omzet jutaan. Tantangan utama? Pengiriman. Tapi dengan digital freight forwarding, proses ekspor kecil jadi makin mudah. Kini, mahasiswa bisa: ¿ Booking kontainer sebagian (LCL) secara online ¿ Mengatur dokumen ekspor tanpa harus ke kantor pelabuhan ¿ Tracking barang secara real-time Inilah mengapa perusahaan seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) mulai menarik  perhatian Gen Z — karena menawarkan solusi logistik modern yang ramah digital.  Tips Memulai Bisnis Logistik Digital Bagi Mahasiswa1. Mulai dari yang kecil tapi rutin Fokus dulu di pengiriman domestik antar kota. Gunakan jasa cargo terpercaya yang bisa diakses online. 2. Pilih platform yang transparan dan bisa tracking Ini penting agar kamu bisa kasih info akurat ke pelanggan. 3. Pelajari biaya kirim dan cara efisiensi volume Logistik bukan soal harga termurah, tapi soal efisiensi dan kepastian barang sampai tepat waktu. 4. Gunakan tools digital yang terintegrasi Misalnya: gunakan satu dashboard untuk pesanan, tracking, invoice, hingga laporan kirim. 5. Bangun branding yang kuat di sosial media Gen Z unggul dalam bikin konten — manfaatkan itu untuk mengangkat produk sekaligus memberi edukasi logistik pada audiensmu. Dukungan Industri untuk Gen Z SPIL melalui SPIL University juga membuka akses edukasi seputar dunia logistik, supply chain, dan teknologi terkini. Program ini membuka ruang diskusi, seminar, hingga peluang magang bagi mahasiswa yang ingin terjun lebih dalam ke industri logistik masa depan. Selain itu, SPIL Career juga memfasilitasi pencari kerja muda yang ingin membangun karier profesional di bidang ini — mulai dari staf operasional, pengembangan sistem logistik digital, hingga spesialis supply chain. Di tangan Gen Z, logistik bukan lagi urusan perusahaan besar saja. Dengan pemanfaatan teknologi, siapa pun — bahkan dari kamar kos — bisa ikut menggerakkan ekonomi digital lewat ekspor barang lokal. Kuncinya? Cerdas memilih solusi logistik yang cepat, transparan, dan bisa diakses cukup dari smartphone

07 May 2025

Ketika AI Ambil Alih Gudang: Apakah Tenaga Manusia Masih Dibutuhkan di Logistik?

Beberapa tahun terakhir, teknologi Artificial Intelligence (AI) telah menyusup ke berbagai sektor, termasuk industri logistik. Dari penyortiran barang otomatis hingga penggunaan robot untuk pengemasan dan distribusi, peran manusia di gudang kini mulai digeser oleh mesin. Tapi pertanyaannya: apakah manusia akan sepenuhnya digantikan?  AI di Gudang: Kenyataan atau Gimik?  Menurut laporan McKinsey, lebih dari 50% proses pergudangan kini sudah dapat diotomatisasi dengan sistem berbasis AI dan machine learning. Perusahaan logistik global seperti Amazon dan DHL bahkan telah mengintegrasikan robot picker dan autonomous forklifts di pusat distribusinya.  Di Indonesia, transformasi ini mulai terasa lewat penggunaan sistem digital freight forwarding, di mana proses pengiriman barang kini bisa dipesan, dilacak, dan dikelola secara online — seperti yang ditawarkan oleh platform mySPIL dari PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL).  Apakah Pekerjaan Manusia Hilang?  Jawabannya: tidak sepenuhnya. AI memang mengambil alih tugas-tugas berulang dan fisik, seperti pengangkutan barang, penyortiran, dan pencatatan stok. Namun, peran manusia tetap vital di sisi pengambilan keputusan, troubleshooting, dan pelayanan pelanggan.  Contohnya, meski sistem warehouse pintar bisa mendeteksi dan mengatur stok otomatis, tetap dibutuhkan tenaga manusia untuk mengelola strategi supply chain, merancang alur distribusi yang efisien, dan menyelesaikan isu kompleks di lapangan. Lahirnya Profesi Baru di Dunia Logistik Alih-alih hilang, tenaga kerja di sektor logistik justru mengalami reskilling. Perusahaan mulai mencari talenta dengan kemampuan digital, analisis data, dan pemahaman terhadap sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Beberapa profesi baru yang kini banyak dicari: ¿ Data Logistik Analyst ¿ Warehouse Automation Specialist ¿ Digital Freight Coordinator ¿ Customer Specialist (Logistics)SPIL sendiri secara aktif membuka peluang karier untuk generasi muda yang siap terjun ke industri logistik digital. Kamu bisa cek posisi terbaru di platform SPIL Career untuk tahu bagaimana bentuk karier masa depan di perusahaan pelayaran modern.  Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan AI  Masa depan logistik bukan soal “manusia vs mesin”, tapi “manusia + mesin”. Kombinasi AI dan human intelligence akan menciptakan sistem yang lebih cepat, akurat, dan fleksibel. Dengan logistik yang semakin tech-driven, penting bagi generasi muda untuk memahami arah perkembangan ini dan membekali diri dengan skill yang relevan. AI memang membawa revolusi besar di dunia logistik, terutama dalam hal efisiensi dan kecepatan. Namun, manusia tetap menjadi elemen kunci dalam pengambilan keputusan dan hubungan antar manusia. Justru di era logistik digital ini, peluang karier makin terbuka lebar asal kamu siap beradaptasi.

06 May 2025

Harga Solar Naik: Dampak Langsung ke Industri Logistik Indonesia

Pemerintah Indonesia resmi menaikkan harga solar subsidi mulai awal Mei 2025. Langkah ini, meski didasari oleh kebutuhan fiskal dan tren harga minyak dunia, menimbulkan reaksi beragam dari berbagai sektor, terutama industri logistik dan pelayaran nasional yang sangat bergantung pada bahan bakar jenis ini.   Kenaikan harga solar memberikan tekanan langsung terhadap struktur biaya operasional perusahaan logistik. Bahan bakar merupakan salah satu komponen terbesar dalam total biaya pengiriman barang, terutama dalam transportasi darat dan laut. Saat harga BBM naik, maka biaya pengiriman kontainer, pengangkutan barang, dan operasional kapal ikut terdampak. Ini membuat banyak pelaku usaha mulai melakukan penyesuaian harga layanan atau efisiensi operasional.   Efek Rantai di Ekosistem Supply Chain    Kenaikan biaya logistik akan merembet pada harga produk akhir di tangan konsumen. Rantai pasok (supply chain) menjadi lebih mahal untuk dijalankan, apalagi dalam konteks Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan ketergantungan tinggi terhadap logistik laut dan darat. Pelaku e-commerce, UMKM, hingga perusahaan besar yang bergantung pada distribusi barang lintas pulau akan terkena imbasnya. Konsumen juga akan menghadapi harga barang yang lebih tinggi, terutama untuk produk-produk yang bergantung pada pengiriman dari luar daerah.   PT SPIL: Menjawab Tantangan Lewat Efisiensi dan Teknologi    Sebagai salah satu pemain utama di sektor logistik dan pelayaran di Indonesia, PT SPIL (Salam Pacific Indonesia Lines) menghadapi tantangan ini dengan pendekatan strategis. SPIL terus mengedepankan efisiensi supply chain, digitalisasi logistik, dan optimalisasi rute pelayaran untuk menekan biaya bahan bakar.Dengan platform MySPIL RELOADED, perusahaan mampu mengatur perencanaan pengiriman, pemantauan kargo, dan pengelolaan armada secara real-time.   Ini tidak hanya membantu  pelanggan mendapatkan layanan yang transparan dan cepat, tetapi juga memungkinkan penghematan biaya secara signifikan. Selain itu, SPIL juga mengembangkan shipping schedule dan pemetaan rute pelayaran yang lebih cermat. Kombinasi penggunaan smart container tracking, pengaturan jadwal keberangkatan kapal, dan kolaborasi dengan mitra logistik lokal menjadi kunci agar biaya tetap kompetitif di tengah tantangan harga BBM.   Peran Penting Kolaborasi dan Adaptasi    Dalam situasi ekonomi yang fluktuatif seperti saat ini, kolaborasi antara pelaku logistik, pemerintah, dan konsumen menjadi penting. Kenaikan harga solar tidak bisa dihindari, tetapi dapat diminimalkan dampaknya dengan penggunaan teknologi, adaptasi operasional, dan insentif kebijakan dari regulator. SPIL sendiri terus beradaptasi dan mendorong kolaborasi dengan klien-klien industri untuk menciptakan solusi logistik terpadu (integrated logistics) yang efisien, terukur, dan berkelanjutan.   Kenaikan harga solar subsidi menjadi ujian nyata bagi sektor logistik Indonesia. Namun, melalui digitalisasi, efisiensi rute, dan teknologi pelayaran modern, perusahaan seperti PT SPIL menunjukkan bahwa tantangan bisa diubah menjadi peluang untuk tumbuh. Pelanggan pun tetap bisa mendapatkan layanan pengiriman yang cepat, aman, dan terjangkau meski dalam kondisi pasar yang penuh gejolak.

06 May 2025

Hari Nelayan Nasional: Peran Strategis Sektor Pelayaran dalam Mendukung Komoditas dan Ekosistem Laut

Setiap 6 April, Indonesia memperingati Hari Nelayan Nasional untuk menghargai jasa para nelayan yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan laut negeri ini. Namun, di balik keberhasilan para nelayan, terdapat peran krusial sektor pelayaran dan logistik dalam memastikan hasil laut sampai ke pasar nasional hingga ekspor internasional. Lebih dari itu, pelayaran juga kini ikut menjaga kelestarian ekosistem laut, salah satunya lewat aksi nyata dari PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL). Pelayaran: Mitra Strategis Nelayan Indonesia Indonesia sebagai negara maritim memiliki tantangan besar dalam distribusi hasil laut dari kawasan pesisir ke pusat-pusat ekonomi. Di sinilah peran perusahaan pelayaran seperti SPIL menjadi vital. Melalui kapal cargo Indonesia yang rutin melintasi jalur timur–barat, SPIL memastikan rantai pasok hasil laut tetap lancar, terjangkau, dan efisien. SPIL hadir di pelabuhan-pelabuhan strategis di Indonesia Timur seperti Saumlaki, Ambon, dan Jayapura, memudahkan nelayan dan pelaku usaha perikanan mengakses pasar yang lebih luas.   Komitmen Terhadap Lingkungan Laut Tak hanya mendukung dari sisi logistik, SPIL juga aktif menjaga keberlanjutan ekosistem laut. Pada 8 Juni 2024, bertepatan dengan Hari Laut Sedunia, SPIL melaksanakan transplantasi 500 bibit karang di Pantai Grand Watu Dodol, Banyuwangi. Kegiatan ini menggandeng Indonesian Conservation Institute (ICI) dan Pokmaswas Pesona Bahari sebagai mitra pelaksana.    Menurut Andri Theja, Head of ESG PT SPIL, inisiatif ini adalah bentuk nyata komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan laut. "Kami berharap program ini dapat memperbaiki ekosistem yang rusak, mendukung biodiversitas laut, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan komunitas sekitar," ujarnya. Digitalisasi Logistik untuk KelautanUntuk mendukung transparansi dan efisiensi dalam pengiriman hasil laut, SPIL juga mengembangkan layanan spil tracking dan Digital Freight Management berbasis sistem. Pelaku perikanan kini dapat melakukan pemesanan kargo online (Online Cargo Booking) dan memantau pengiriman barang mereka secara real-time.   Dukungan Terpadu untuk Ekonomi Maritim    Dengan pendekatan Logistik Terintegrasi dan Sistem Pengiriman Digital, SPIL tidak hanya memperlancar distribusi hasil laut, tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya laut sebagai modal penting ekonomi bangsa. Kolaborasi aktif antara pelayaran, nelayan, dan komunitas konservasi seperti ini menjadi contoh sinergi sektor bisnis dengan lingkungan. Di Hari Nelayan Nasional ini, SPIL mempertegas perannya bukan hanya sebagai penggerak logistik, tetapi juga sebagai penjaga masa depan laut Indonesi

06 May 2025

Karier di Dunia Logistik: Peluang, Tantangan, dan Skill yang Dibutuhkan

Di era digital dan perdagangan global yang berkembang pesat, industri logistik semakin memainkan peran krusial dalam memastikan kelancaran distribusi barang. Hal ini membuka peluang besar bagi generasi muda untuk meniti karier yang menjanjikan di dunia logistik, termasuk di perusahaan pelayaran nasional seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL).   Mengapa Logistik?   Logistik adalah urat nadi dari aktivitas ekonomi. Mulai dari pengiriman barang antarpulau hingga ekspor-impor lintas negara, sektor ini menyediakan banyak posisi strategis yang dibutuhkan, seperti cargo planner, fleet management, hingga digital freight forwarding specialist. SPIL, sebagai salah satu perusahaan pelayaran di Surabaya yang telah berdiri lebih dari 40 tahun, terus berinovasi dengan mengintegrasikan sistem digital seperti mySPIL, serta membuka banyak lowongan pekerjaan setiap tahunnya melalui kanal spil career dan email rekrutmen resmi (recruitment@spil.co.id).   Tantangan Dunia Logistik Tantangan terbesar dalam dunia logistik adalah perubahan teknologi yang cepat, efisiensi waktu pengiriman, dan ketepatan sistem pelacakan (tracking). Selain itu, sektor ini juga menuntut profesional yang mampu berpikir analitis dan cepat beradaptasi dengan sistem digitalisasi logistik. Skill yang Dibutuhkan   Agar sukses berkarier di industri ini, berikut adalah beberapa keahlian penting: ¿ Problem Solving & Decision Making ¿ Pemahaman Sistem Pengiriman Digital ¿ Kemampuan berbahasa Inggris & Negosiasi ¿ Adaptasi Teknologi (SAP, tracking, data management)  ¿ Kerja Tim & Manajemen Proyek   Bagi kamu yang sedang mencari tantangan baru, SPIL membuka kesempatan untuk berbagai posisi dari entry-level hingga managerial. Kamu bisa mengikuti informasi lowongan melalui LinkedIn, situs resmi, atau langsung mengirimkan CV ke tim rekrutmen SPIL (recruitment@spil.co.id).    Bergabunglah bersama SPIL, menjadi bagian dari transformasi logistik nasional yang lebih cerdas, digital, dan berkelanjutan.

06 May 2025

Mengenal Dunia Logistik Sejak Dini: Program Kunjungan Industri SPIL untuk Mahasiswa

Logistik merupakan bagian vital dari ekonomi global yang kerap luput dari perhatian generasi muda. Untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan ini, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) menghadirkan program kunjungan industri bagi mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Melalui program ini, mahasiswa diajak untuk mengenal lebih dekat proses kerja industri logistik, mulai dari pengelolaan kontainer, digitalisasi pemesanan pengiriman, hingga pengoperasian kapal dan pelabuhan. Kegiatan ini menjadi jembatan antara teori yang mereka pelajari di kampus dengan praktik di lapangan. Kunjungan industri SPIL difokuskan pada pembelajaran interaktif. Mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana teknologi seperti mySPIL digunakan untuk pemesanan dan pelacakan pengiriman secara real-time, serta bagaimana tim logistik mengelola alur distribusi yang kompleks namun efisien.   Program ini juga membuka peluang diskusi antara mahasiswa dan profesional SPIL, sehingga mereka mendapatkan wawasan seputar kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja, peluang magang, dan karier di sektor logistik. Melalui SPIL University, kegiatan ini diintegrasikan ke dalam program edukatif berkelanjutan yang bertujuan membangun generasi muda yang siap menghadapi industri 4.0, khususnya di bidang logistik.   Dengan memberikan akses pengalaman langsung ke dunia kerja, SPIL turut berkontribusi dalam menciptakan lulusan yang lebih siap dan relevan dengan kebutuhan industri.

06 May 2025

Tips Mengelola Keuangan di Awal Karier: Panduan untuk Gen Z dan Millennials

Memulai karier berarti memulai tanggung jawab baru, salah satunya adalah mengatur keuangan dengan bijak. Bagi Gen Z dan Millennials yang baru memasuki dunia kerja, mengelola penghasilan pertama bisa menjadi tantangan. PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), melalui program edukatif di SPIL University, membagikan berbagai tips finansial untuk membantu karyawan muda agar lebih siap secara finansial.   Langkah pertama yang penting dilakukan adalah membuat anggaran bulanan. Tentukan prioritas pengeluaran, seperti kebutuhan pokok, transportasi, tabungan, dan hiburan. Hindari kebiasaan konsumtif yang seringkali menguras gaji tanpa disadari. SPIL juga mendorong karyawan mudanya untuk menyiapkan dana darurat sejak dini. Dana ini penting untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak seperti biaya kesehatan, perbaikan rumah, atau kejadian tak terduga lainnya. Selain itu, investasi menjadi langkah bijak untuk mengembangkan kekayaan jangka panjang.   Dengan banyaknya platform investasi digital saat ini, generasi muda bisa mulai dari nominal kecil sambil belajar memahami risiko dan strategi yang tepat. SPIL secara rutin mengadakan webinar literasi finansial sebagai bagian dari pengembangan karyawan. Mengelola keuangan juga berarti memiliki mindset jangka panjang. Jangan hanya berpikir tentang “hari ini”, tetapi siapkan juga rencana keuangan masa depan seperti pembelian rumah, pendidikan anak, atau pensiun dini.   Dengan dukungan lingkungan kerja yang edukatif dan komunitas yang saling mendorong untuk berkembang, karyawan muda di SPIL didorong untuk menjadi generasi yang tidak hanya produktif secara profesional, tetapi juga cerdas secara finansial.

06 May 2025

Teknologi AI dalam Dunia Logistik: Peluang dan Tantangan di Indonesia

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini menjadi kekuatan baru dalam transformasi industri logistik. Di Indonesia, adopsi AI mulai diterapkan oleh perusahaan logistik besar seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), untuk menciptakan efisiensi dan akurasi yang lebih tinggi dalam rantai pasok.   AI memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan manajemen gudang, memperkirakan permintaan, dan meningkatkan akurasi pengiriman. Teknologi ini juga memungkinkan pemrosesan data dalam jumlah besar dengan lebih cepat, sehingga membantu pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan tepat waktu. SPIL sebagai pionir digitalisasi logistik nasional mulai mengeksplorasi pemanfaatan AI melalui pengembangan sistem prediktif berbasis data pengiriman. Salah satunya dengan mendukung real-time shipment tracking dan pengelolaan rute optimal secara otomatis.   Meski demikian, penerapan AI di sektor logistik Indonesia juga menghadapi tantangan. Mulai dari kesiapan infrastruktur teknologi, kebutuhan tenaga kerja yang kompeten di bidang data science, hingga tantangan etika dan privasi data. Untuk mengatasi hal ini, SPIL secara aktif mengembangkan ekosistem pembelajaran melalui SPIL University. Platform ini menyediakan pelatihan internal seputar teknologi digital, termasuk pengenalan AI dan pemanfaatannya di bidang logistik.   Dengan komitmen terhadap inovasi, SPIL menunjukkan bahwa penerapan AI bukan sekadar tren, tetapi langkah strategis untuk memperkuat daya saing industri logistik Indonesia di era global.