26 May 2025
Bayangkan kamu berada di tengah Samudera Pasifik, matahari baru terbit dari ufuk timur, dan sinyal satelit di atas kepala menangkap jaringan internet dari kapal. Seorang awak kapal, sebut saja namanya Andra, memulai harinya dengan membuka laptop di ruang kru. Tapi bukan untuk memeriksa mesin atau jadwal bongkar muat saja. Ia juga mengecek laporan digital, membalas email dari tim darat, dan sesekali... ikut kelas daring manajemen logistik.
Inilah wajah baru dunia pelayaran modern—pekerjaan hybrid di tengah laut.
Bagi Andra dan ratusan awak kapal lainnya, bekerja di laut tidak lagi berarti sepenuhnya terputus dari dunia digital. Di era shipping berbasis teknologi, sebagian tugas kru kini melibatkan penggunaan perangkat digital, mulai dari sistem pemesanan, pelacakan kontainer, hingga laporan operasional harian yang kini dikerjakan secara online.
Dengan hadirnya platform seperti MySPIL Reloaded dari PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), para pelaut bisa terhubung langsung dengan tim logistik di darat. Mereka tak lagi hanya jadi operator kapal, tapi juga bagian dari tim digital yang menganalisis pergerakan barang, merespons kondisi pelabuhan, dan memastikan setiap pengiriman berjalan sesuai rencana.
Tidak sedikit dari mereka juga menggunakan waktu senggang di laut untuk belajar jarak jauh, mengikuti sertifikasi, hingga mengembangkan diri lewat platform online. Bagi sebagian pelaut muda, laut bukan lagi batas, melainkan ruang kerja fleksibel yang unik—jauh dari hiruk-pikuk kota, tapi tetap produktif dan terhubung.
“Kerja remote” kini bukan monopoli karyawan kantor. Pelaut pun bisa bekerja secara hybrid, menggabungkan tugas tradisional dan peran digital. SPIL membuka jalan menuju dunia pelayaran baru: profesional, modern, dan mendukung pengembangan diri kru kapal—bahkan dari tengah laut.
Tags