26 May 2025
Bayangkan diri Anda berada di tengah laut, di atas kapal kontainer yang mengangkut ribuan ton logistik penting. Hari-hari berjalan dalam rutinitas yang padat, diiringi suara mesin, debur ombak, dan pandangan tak berbatas. Di balik ketangguhan industri pelayaran, ada sosok-sosok pekerja yang tak pernah terlihat di layar—awak kapal, para penjaga pengiriman Indonesia.
Tahun 2025 menandai babak baru dalam dunia shipping global. Organisasi Maritim Internasional (IMO) bersama pemerintah berbagai negara memperbarui standar keselamatan awak kapal. Bukan tanpa alasan. Data menunjukkan bahwa risiko kecelakaan kerja di sektor pelayaran masih tinggi, terutama di jalur shipping yang padat dan rute dengan kondisi cuaca ekstrem.
Standar baru ini mencakup banyak hal: mulai dari pelatihan keselamatan lebih ketat, sistem istirahat wajib untuk kru, hingga penggunaan teknologi digital untuk memantau kondisi kapal dan personel secara real-time. Tapi di balik semua itu, ada satu nilai penting yang ingin ditegakkan: keselamatan adalah hak, bukan bonus.
PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), sebagai salah satu pelopor pelayaran nasional, menyambut pembaruan ini dengan komitmen penuh. SPIL tidak hanya menjalankan pengiriman logistik dan kontainer ke lebih dari 40 pelabuhan di Indonesia, tapi juga menempatkan kesejahteraan kru kapal sebagai fondasi utama operasionalnya.
Melalui pendekatan digital, termasuk sistem pelacakan dan jadwal kerja terintegrasi via MySPIL Reloaded, SPIL memastikan awak kapal bekerja dalam sistem yang transparan dan aman. Bukan hanya mengikuti regulasi, tapi mewujudkan tanggung jawab sosial terhadap SDM pelayaran.
Di dunia shipping, keselamatan bukan sekadar pelampung dan helm—tapi tentang sistem, nilai, dan kepedulian. Tahun 2025 membawa harapan baru bagi awak kapal Indonesia. Dan SPIL hadir untuk memastikan harapan itu bukan sekadar wacana, tapi nyata di tengah lautan kontainer.
Tags