24 November 2025
Perubahan perilaku pelanggan dalam industri logistik mendorong tren baru yang kini semakin kuat di 2025: beralihnya pelaku bisnis ke forwarder digital. Dengan meningkatnya kebutuhan transparansi dan kecepatan informasi, layanan berbasis teknologi menjadi solusi yang paling banyak dipilih oleh perusahaan, UMKM, hingga pelanggan perorangan.
Forwarder digital menawarkan berbagai fitur yang sebelumnya sulit diakses melalui proses manual. Mulai dari pelacakan kontainer secara real-time, perhitungan estimasi waktu kedatangan secara otomatis, hingga manajemen dokumen pengiriman yang sepenuhnya online. Kemudahan ini membuat pelanggan dapat memantau pergerakan barang kapan saja tanpa harus menunggu laporan dari pihak ketiga.
Meningkatnya transaksi e-commerce dan distribusi antarpulau juga menjadi faktor yang mempercepat adopsi teknologi ini. Konsumen menginginkan proses pengiriman yang cepat dan dapat diprediksi. Akibatnya, pelaku bisnis membutuhkan informasi yang akurat tentang posisi kontainer, status bongkar muat, dan jadwal keberangkatan kapal. Forwarder digital menjawab kebutuhan ini dengan menyediakan data yang lengkap dan mudah diakses.
Beberapa perusahaan pelayaran besar di Indonesia, termasuk PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), telah menjadi pionir dalam digitalisasi layanan forwarding. Melalui platform SPIL Live, pelanggan bisa memantau pergerakan kontainer mereka secara komprehensif, mulai dari kapal berangkat, posisi saat ini, hingga estimasi waktu tiba di pelabuhan tujuan. Sistem ini memberikan kontrol penuh kepada pelanggan dalam mengatur persediaan dan merencanakan distribusi.
Selain transparansi, keuntungan lain dari forwarder digital adalah efisiensi operasional. Dokumen seperti manifest, invoice, hingga delivery order kini bisa dikelola secara elektronik. Hal ini mempercepat proses administratif yang sebelumnya memakan waktu berjam-jam. Dengan pengelolaan dokumen yang lebih ringkas, risiko kehilangan data atau kesalahan input dapat diminimalkan.
Teknologi yang masuk ke dalam sistem forwarder digital juga semakin berkembang. Integrasi AI dan big data analytics mulai digunakan untuk membaca pola distribusi, memprediksi permintaan, serta mengoptimalkan rute pengiriman. Perusahaan dapat membuat keputusan berbasis data secara lebih cepat dan akurat. Bagi pelanggan, hal ini berarti pengiriman yang lebih stabil dan minim gangguan.
Namun, peningkatan penggunaan teknologi digital juga disertai tantangan. Keamanan data menjadi isu penting yang harus diperhatikan oleh seluruh perusahaan logistik. Dengan banyaknya informasi sensitif yang bergerak melalui sistem online, perlindungan data pelanggan harus menjadi prioritas agar tidak terjadi kebocoran informasi.
Meski begitu, tren penggunaan forwarder digital diproyeksikan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Pelanggan kini semakin nyaman menggunakan platform online, sementara perusahaan pelayaran semakin aktif melakukan inovasi untuk memperbaiki pengalaman pengguna. Kolaborasi antara teknologi dan layanan logistik menjadi faktor utama dalam membangun industri pengiriman yang lebih modern, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan pasar.
Dengan kemudahan yang diberikan, forwarder digital bukan lagi sekadar fitur tambahan, tetapi telah menjadi standar baru dalam dunia logistik Indonesia.
Tags














