03 July 2025
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi digital telah menjadi katalis utama dalam mengubah lanskap industri logistik global, termasuk di Indonesia. Proses pengiriman barang yang dulunya mengandalkan banyak tahapan manual dan dokumentasi fisik kini mulai beralih ke sistem yang lebih cerdas dan terintegrasi. Salah satu inovasi yang paling menonjol dalam transformasi ini adalah penerapan Digital Freight Management (DFM)—sebuah sistem digital yang menyatukan seluruh aspek pengelolaan pengiriman dalam satu platform. PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) menjadi salah satu pelopor dalam penerapan DFM di Indonesia, memperkuat citranya sebagai perusahaan pelayaran dan logistik yang terus berinovasi sejalan dengan tuntutan zaman.
Melalui sistem DFM yang dikembangkan, pelanggan kini memiliki kemampuan untuk memantau, mengatur, dan mengelola pengiriman barang mereka secara real-time. Mereka tidak perlu lagi datang ke kantor fisik untuk mengecek status kargo atau mengurus dokumen pengiriman. Semua proses, mulai dari pelacakan posisi kontainer, penjadwalan pengiriman, hingga akses terhadap invoice atau dokumen bea cukai dapat dilakukan hanya melalui satu layar. Kemudahan ini tidak hanya mempersingkat waktu dan mengurangi biaya operasional, tetapi juga meminimalkan risiko kesalahan akibat proses manual.
Lebih dari sekadar alat bantu teknologi, DFM menjadi fondasi kolaborasi yang lebih solid antara berbagai pihak dalam ekosistem rantai pasok—mulai dari pemilik barang, perusahaan pengangkut, operator pelabuhan, hingga mitra distribusi lokal. Dalam dunia logistik yang serba cepat dan kompetitif, SPIL berhasil menunjukkan bahwa digitalisasi adalah jawaban terhadap kebutuhan efisiensi dan transparansi dalam setiap tahap pengiriman.
Sebagai perusahaan pelayaran nasional yang berkomitmen pada transformasi digital, SPIL tidak berhenti pada implementasi awal DFM saja. SPIL terus mengembangkan dan menyempurnakan fitur-fitur layanan ini agar mampu menjangkau berbagai segmen pasar, mulai dari pelaku UMKM yang baru mulai berekspansi, hingga perusahaan manufaktur besar yang memiliki kebutuhan distribusi kompleks. Sistem yang ditawarkan tidak hanya tangguh dan dapat diandalkan, tetapi juga ramah pengguna dan fleksibel.
Upaya SPIL dalam memodernisasi sistem logistik nasional menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan. Melalui pembaruan sistem secara berkala dan pendekatan berbasis kebutuhan pelanggan, SPIL tidak hanya mempercepat arus distribusi barang, tetapi juga turut membentuk masa depan logistik Indonesia yang lebih terhubung, efisien, dan kompetitif di kancah global.
Tags