02 July 2025
Kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Salah satu solusi yang terus dikembangkan adalah penguatan pendidikan vokasi. Berbeda dengan pendidikan akademik yang bersifat teoretis, pendidikan vokasi fokus pada keterampilan praktis yang langsung dibutuhkan oleh dunia kerja, termasuk sektor logistik dan pelayaran.
Perusahaan seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) melihat pentingnya kontribusi dalam hal ini dengan menghadirkan SPIL University sebagai pusat pengembangan kompetensi dan pembelajaran berkelanjutan. Melalui program pelatihan berbasis model 70:20:10, SPIL University memadukan pengalaman lapangan, pembelajaran sosial, dan pendidikan formal untuk membekali karyawan dengan keterampilan sesuai kebutuhan industri modern.
Kerja sama antara dunia industri dan institusi pendidikan menjadi kunci. Program magang, pelatihan kerja, hingga sertifikasi menjadi jembatan penting bagi lulusan vokasi untuk memasuki dunia kerja. Tak sedikit pula perusahaan pelayaran kontainer di Indonesia yang kini secara aktif membuka program career starter atau apprenticeship, terutama di bidang manajemen rantai pasok dan operasional pelabuhan.
Selain itu, dengan munculnya layanan digital seperti mySPIL Reloaded dan spil mobile, kebutuhan terhadap tenaga kerja yang melek teknologi dan adaptif terhadap perubahan pun semakin tinggi. Lulusan vokasi yang dibekali dengan kemampuan teknis dan digital akan lebih siap bersaing, khususnya di sektor logistik yang kini semakin terdigitalisasi.
Pendidikan vokasi juga relevan untuk menjawab tantangan di wilayah Indonesia Timur, seperti Tual atau Saumlaki, yang kini mulai berkembang sebagai pusat logistik baru. Pelatihan keterampilan lokal yang dikaitkan dengan industri pelayaran dan ekspedisi menjadi bagian dari strategi pemerataan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Penting bagi pemangku kepentingan untuk melihat pendidikan vokasi bukan sebagai pilihan sekunder, melainkan sebagai jalur utama yang strategis dalam memperkuat daya saing tenaga kerja nasional. Dengan dukungan industri seperti SPIL dan pemanfaatan teknologi logistik berbasis aplikasi, pendidikan vokasi berpeluang besar menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi masa depan Indonesia.
Tags