17 September 2025
Perubahan dunia kerja di era teknologi menuntut standar baru dalam perekrutan karyawan. Gelar sarjana atau IPK tinggi kini tidak lagi cukup. Perusahaan semakin mencari kandidat yang memiliki kemampuan digital, fleksibilitas, serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif.
Industri logistik menjadi contoh jelas dari pergeseran ini. PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), yang memimpin digitalisasi logistik nasional, telah mengintegrasikan berbagai teknologi seperti digital freight forwarding, sistem data terhubung, dan aplikasi pelacakan kargo real-time. Dengan ekosistem yang serba digital, SPIL memerlukan talenta muda yang terbiasa dengan teknologi dan siap mengoperasikan sistem berbasis data.
Namun, tidak sedikit lulusan baru yang masih terpaku pada pola belajar konvensional, tanpa membekali diri dengan keterampilan digital tambahan. Padahal, kesempatan untuk belajar sangat terbuka: mulai dari kursus daring tentang coding, data analytics, komunikasi digital, hingga manajemen rantai pasok modern, banyak tersedia dengan biaya terjangkau bahkan gratis.
SPIL juga aktif menjalin kerja sama dengan kampus melalui SPIL Research Center. Program ini memungkinkan mahasiswa untuk terjun langsung dalam proyek riset, memahami proses bisnis logistik digital, sekaligus mengasah soft skill seperti kolaborasi dan problem solving.
Di era ini, kesiapan menghadapi dunia kerja nyata lebih dihargai dibanding sekadar nilai akademik tinggi. Lulusan yang berani mengasah keterampilan digital akan lebih siap menjawab tantangan sekaligus merebut peluang karier di industri modern.
Tags