04 July 2025
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan besar di berbagai sektor, termasuk pendidikan dan industri logistik. Generasi muda, khususnya mahasiswa dan fresh graduate, perlu mulai menyesuaikan diri dengan tuntutan industri yang terus berevolusi — salah satunya di bidang logistik dan layanan transportasi barang.
Di era digital ini, logistik tidak lagi hanya berkutat pada pengangkutan fisik barang. Layanan seperti freight forwarder, pengecekan ongkos kirim (cek ongkir cargo), hingga pengiriman kontainer kini menuntut keterampilan baru. Di antaranya adalah penguasaan data berbasis cloud, analisis big data, dan pemanfaatan AI untuk mengatur jalur pengiriman secara efisien serta memprediksi waktu pengiriman dengan lebih presisi.
PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) telah menjadi contoh nyata pentingnya penerapan teknologi di sektor logistik. Melalui platform digital seperti MySPIL, SPIL mengintegrasikan layanan pengiriman mulai dari ekspedisi cargo hingga pengangkutan laut, semuanya dengan sistem otomatis. Ini berarti, tenaga kerja di dunia logistik saat ini tak hanya perlu memahami operasional dasar, tetapi juga harus siap bekerja dengan sistem digital untuk meningkatkan efisiensi.
Pendidikan di era AI menuntut pendekatan yang berbeda. Kurikulum tak cukup hanya berisi teori, melainkan juga harus mendorong penguasaan keterampilan praktis, khususnya di bidang teknologi dan manajemen logistik digital. Mahasiswa perlu dilatih untuk memiliki kemampuan berpikir analitis, mampu membuat keputusan berbasis data, serta terampil menggunakan aplikasi logistik modern.
Lebih dari itu, pemahaman akan rantai pasok global juga menjadi nilai tambah. Ke depannya, pengiriman barang tidak hanya bersifat lokal, tetapi lintas negara. Maka dari itu, pengetahuan mengenai ekspor-impor, pengelolaan kontainer, serta regulasi di berbagai pelabuhan internasional akan menjadi bekal penting bagi calon profesional di bidang logistik.
Transformasi ini menegaskan bahwa sistem pendidikan harus selaras dengan kebutuhan industri. Dengan membangun kemitraan antara dunia akademik dan industri — seperti yang dilakukan oleh SPIL — lulusan akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja secara langsung.
Sebab di era AI, bukan lagi soal siapa yang punya gelar tertinggi, tetapi siapa yang paling siap beradaptasi, berinovasi, dan menguasai teknologi untuk menciptakan masa depan yang lebih cerdas.
Tags