Sering terdengar anggapan bahwa generasi muda masa kini terlalu idealis, cepat merasa jenuh, atau punya ekspektasi tinggi. Namun kenyataannya, justru mereka membawa energi baru yang segar ke dunia profesional. Bagi mereka, pekerjaan bukan hanya soal gaji, tapi juga tentang makna dan dampak. Mereka ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dan saat diberi ruang untuk berkembang, hasilnya bisa melampaui harapan.

Di banyak perusahaan, peran anak magang atau lulusan baru masih dianggap terbatas pada pekerjaan-pekerjaan teknis atau administratif. Tapi tidak semua tempat berpikiran seperti itu. Di PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), misalnya, banyak kisah nyata tentang mahasiswa magang yang tumbuh menjadi karyawan tetap, bahkan dipercaya memimpin inisiatif besar. Keberhasilan ini dimulai dari keberanian perusahaan untuk memberikan kepercayaan sejak awal.

SPIL memiliki filosofi bahwa talenta muda tidak perlu menunggu “dewasa” untuk mulai bersinar mereka justru harus disiapkan dan difasilitasi sejak awal. Dengan budaya kerja yang mendukung, terbuka terhadap ide baru, dan memberikan tantangan nyata, generasi muda diajak tidak hanya untuk menjalankan tugas, tetapi juga menyampaikan gagasan, bereksperimen, dan belajar dari kegagalan. Dari sinilah muncul pemimpin-pemimpin baru, bukan karena usia, tetapi karena kualitas dan semangatnya.

Tak sedikit anak muda yang merasa belum pantas diberi tanggung jawab besar. Padahal, yang sering dibutuhkan adalah kemauan belajar, inisiatif untuk mengambil langkah, serta sikap terbuka terhadap proses. Perusahaan yang mampu melihat potensi itu akan menemukan aset berharga dalam diri anak muda.

Jadi, jika kamu masih merasa belum cukup siap atau hebat, ingatlah bahwa semua pemimpin hebat pun pernah jadi pemula. Dan saat kamu berada di lingkungan yang mendukung pertumbuhan, kamu tak perlu menunggu giliran karena tekad dan keberanianmu bisa membawa perubahan lebih cepat dari yang kamu bayangkan.

Bukan soal umur atau posisi, tapi tentang siapa yang mau bangkit, belajar, dan hadir sebagai solusi. Dan di SPIL, cerita semacam itu bukan sekadar mimpi, tapi sudah terbukti nyata.