03 June 2025
Dorongan global untuk menekan emisi karbon kini merambah sektor pelayaran. Pemerintah Indonesia pun mulai mengambil langkah konkret dengan mendorong program dekarbonisasi pelayaran sebagai bagian dari komitmen terhadap target Net Zero Emissions 2060. Di tengah arus transisi ini, industri shipping dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang besar untuk bertransformasi ke arah yang lebih hijau.
Sebagai perusahaan pelayaran nasional yang adaptif terhadap tren keberlanjutan, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) telah lebih dulu mengadopsi pendekatan green logistics dalam operasionalnya. SPIL mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam strategi bisnis, mulai dari penggunaan bahan bakar rendah sulfur hingga modernisasi armada kapal agar lebih efisien dan ramah lingkungan.
Inisiatif SPIL juga mencakup efisiensi rute pelayaran dengan dukungan sistem digital berbasis mySPIL, yang memungkinkan optimalisasi perjalanan kapal, menghindari rute padat, dan mengurangi waktu tunggu di pelabuhan. Hasilnya? Konsumsi bahan bakar bisa ditekan, emisi gas rumah kaca berkurang, dan layanan kepada pelanggan tetap maksimal.
Di sisi darat, SPIL juga terus mengembangkan kerja sama dengan depo kontainer ramah lingkungan dan mendukung penggunaan energi terbarukan untuk operasional logistik. Tak hanya untuk kepatuhan regulasi, langkah ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam menjaga keberlanjutan laut dan lingkungan sekitarnya.
Transisi menuju pelayaran hijau bukan sekadar tren sesaat, tetapi investasi jangka panjang. Dengan posisi strategis sebagai penghubung logistik nasional, SPIL siap mengambil peran utama dalam menjawab tuntutan industri akan shipping yang tidak hanya efisien, tapi juga bertanggung jawab terhadap masa depan bumi.
Tags















