04 December 2025
Aktivitas peti kemas di sejumlah pelabuhan utama menunjukkan peningkatan pada 2025. Pertumbuhan sektor ritel, distribusi kebutuhan pokok, serta ekspansi industri manufaktur membuat arus kontainer bergerak lebih padat dibanding tahun sebelumnya. Kondisi ini mendorong berbagai pihak di dalam ekosistem logistik—mulai dari pelabuhan, operator alat, hingga perusahaan pelayaran—untuk memperkuat efisiensi operasional agar distribusi antarpulau tetap berjalan lancar.
Operator pelabuhan merespons peningkatan aktivitas dengan memperbaiki tata kelola container yard (CY) dan pola penumpukan kontainer. Penataan ulang alur pergerakan, pengaturan jalur truk, serta peningkatan koordinasi harian menjadi langkah strategis untuk memastikan pergerakan kontainer dapat berlangsung lebih cepat dan terprediksi. Perusahaan pelayaran seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) juga memperkuat koordinasi dengan pelabuhan agar kapal dapat sandar sesuai rencana dan mengurangi kontainer yang menunggu keberangkatan.
Digitalisasi menjadi salah satu penggerak utama upaya efisiensi ini. Integrasi antara sistem Terminal Operating System (TOS) di pelabuhan dengan platform digital seperti MySPIL Reloaded membantu mempercepat alur informasi. Pelanggan dapat melihat jadwal kapal, status kontainer, serta pemutakhiran proses operasional secara real-time, sehingga perencanaan pengiriman dapat dilakukan lebih efektif.
Di sisi darat, operator truk mempercepat rotasi armada dengan sistem penjadwalan yang lebih adaptif. Penyesuaian waktu pengambilan dan pengantaran kontainer dilakukan berdasarkan kondisi lapangan dan pergerakan kapal, sehingga kepadatan di pintu masuk pelabuhan dapat diminimalisir.
Meskipun berbagai perbaikan telah dilakukan, tantangan tetap ada. Beberapa pelabuhan daerah masih membutuhkan peningkatan fasilitas dan alat bongkar muat untuk menyesuaikan dengan meningkatnya aktivitas kontainer. Faktor cuaca serta kondisi teknis alat juga menjadi variabel yang masih memengaruhi kelancaran operasional harian.
Meski begitu, ekosistem logistik nasional menunjukkan kesiapan menghadapi dinamika di lapangan melalui penguatan peralatan operasional, koordinasi rutin antar pihak, dan penerapan teknologi digital yang semakin matang. Perusahaan pelayaran melihat momentum ini sebagai peluang untuk memperkuat jaringan layanan serta menyediakan ekosistem pengiriman yang lebih efisien dan responsif.
Penguatan efisiensi operasional ini menjadi langkah penting dalam menjaga kelancaran pasokan barang ke berbagai wilayah Nusantara. Dengan dukungan digitalisasi melalui MySPIL Reloaded dan kerja sama lintas pelabuhan–pelayaran, distribusi kontainer diharapkan terus berjalan stabil sepanjang 2025.
Tags














