04 December 2025
Kompleksitas operasional pengiriman laut mendorong perusahaan pelayaran dan logistik di Indonesia untuk mengadopsi konsep sebagai pusat kendali dan pemantauan aktivitas pengiriman secara terintegrasi. Pendekatan ini mulai banyak digunakan untuk mengawal pergerakan kontainer, memantau jadwal kapal, serta mengoordinasikan respon ketika terjadi perubahan di lapangan.
Control tower logistik berfungsi sebagai “ruang kendali” yang menggabungkan data dari berbagai sumber: jadwal pelayaran, status bongkar muat di pelabuhan, pergerakan kontainer, hingga informasi dari pelanggan. Dengan data yang terkumpul di satu titik, perusahaan dapat mengambil keputusan operasional dengan lebih cepat dan terukur.
PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) menjadi salah satu perusahaan pelayaran nasional yang mengarahkan operasionalnya ke model pemantauan terpusat. Integrasi antara sistem internal dengan platform digital MySPIL Reloaded memungkinkan tim operasional dan layanan pelanggan melihat status pengiriman dalam satu tampilan yang konsisten, baik untuk rute utama maupun cabang-cabang di daerah.
Melalui control tower, beberapa fungsi penting dapat dijalankan secara lebih efektif, antara lain:
1. Pemantauan Jadwal Kapal dan Status Pengiriman
Tim dapat memonitor posisi kapal, progres bongkar muat, dan status kontainer secara serentak. Jika terdapat potensi keterlambatan atau hambatan di pelabuhan, informasi tersebut segera muncul dalam sistem, sehingga tim bisa menyiapkan langkah antisipasi.
2. Koordinasi Cepat Saat Terjadi Gangguan
Ketika muncul gangguan seperti penyesuaian jadwal, keterbatasan alat di pelabuhan, atau kondisi cuaca yang mengharuskan perubahan rute, control tower menjadi pusat koordinasi. Informasi dari lapangan dikumpulkan, dianalisis, dan diterjemahkan menjadi keputusan operasional yang kemudian dikomunikasikan ke cabang, mitra, dan pelanggan.
3. Kolaborasi Lintas Divisi
Control tower menghubungkan berbagai fungsi: operasional kapal, pelabuhan, perencanaan rute, kontainer, hingga layanan pelanggan. Dengan mengacu pada data yang sama, setiap divisi dapat mengambil langkah selaras tanpa mengandalkan asumsi berbeda-beda.
4. Dukungan pada Layanan Digital Pelanggan
Data yang dikelola di control tower tersambung dengan fitur tracking dan informasi di MySPIL Reloaded. Hal ini memastikan bahwa informasi yang dilihat pelanggan di dashboard selaras dengan realita operasional di lapangan. Ketika pelanggan menghubungi tim layanan, informasi yang disampaikan pun merujuk pada data terkini yang sama.
Penerapan control tower logistik juga mendorong perubahan budaya kerja di lingkungan pelayaran. Keputusan tidak lagi bergantung pada informasi terpisah dari masing-masing cabang, tetapi mengacu pada analisis terpusat yang melihat gambaran besar jaringan pelayaran. Hal ini membantu perusahaan menjaga konsistensi layanan di berbagai wilayah.
Meski konsep ini menjanjikan, penerapan control tower tetap menghadapi tantangan. Perusahaan perlu memastikan kualitas data yang masuk ke sistem selalu terbarui, membangun integrasi teknis dengan berbagai aplikasi pendukung, serta menyiapkan SDM yang mampu membaca dan menindaklanjuti insight dari dashboard operasional.
Selain itu, tidak semua kondisi di lapangan dapat sepenuhnya dipetakan dalam bentuk angka atau status sistem. Karena itu, komunikasi dua arah antara control tower dan tim di pelabuhan, kapal, maupun cabang tetap menjadi elemen penting. Teknologi menyediakan gambaran situasi, sementara pengalaman dan intuisi para pelaksana di lapangan melengkapi proses pengambilan keputusan.
Dengan semakin kompleksnya jaringan pengiriman laut domestik, konsep control tower logistik dipandang sebagai salah satu cara efektif untuk menjaga keteraturan operasi. Menggabungkan data real-time, koordinasi lintas fungsi, dan integrasi dengan layanan digital seperti MySPIL Reloaded, pendekatan ini membantu industri pelayaran nasional merespons dinamika logistik dengan lebih cepat dan terarah.
Tags














