22 April 2025
Di masa depan yang semakin tak pasti, satu hal yang pasti dibutuhkan adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi. Kecerdasan buatan (AI), sistem otomatisasi, dan platform digital kini menjadi bagian dari hampir semua industri — termasuk logistik. Mahasiswa yang ingin bersaing di dunia kerja tak lagi cukup hanya dengan semangat dan ijazah, tapi juga perlu memiliki pemahaman dasar tentang cara kerja teknologi yang saat ini sedang membentuk dunia.
Ambil contoh industri logistik. Perusahaan seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) kini sudah mengandalkan sistem digital untuk mengelola pengiriman barang, melacak kontainer secara real-time, dan melayani pelanggan lewat aplikasi seperti mySPIL. Proses yang dulu harus melalui banyak tahap manual kini bisa selesai dengan efisien hanya lewat satu platform. Ini bukan hanya memotong waktu dan biaya, tapi juga membuka peluang besar bagi talenta muda yang menguasai teknologi.
AI di dunia kerja bukan untuk menggantikan manusia, tapi untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Di balik sistem pelacakan otomatis, misalnya, ada data scientist yang membaca pola pengiriman; ada UI/UX designer yang merancang aplikasi agar mudah digunakan; ada digital marketer yang mempromosikan layanan dengan pendekatan berbasis data. Artinya, apapun latar belakang jurusanmu, kemampuan memahami teknologi akan jadi nilai tambah yang tak bisa diabaikan.
Sayangnya, masih banyak mahasiswa yang merasa bahwa teknologi itu “urusan anak IT saja.” Padahal, kini semua jurusan dituntut untuk melek digital. Seorang mahasiswa komunikasi bisa belajar membuat konten dengan AI tools. Seorang mahasiswa ekonomi bisa mulai menganalisis data pasar lewat dashboard digital. Yang dibutuhkan bukan jenius, tapi kemauan belajar dan keberanian mencoba.
Jadi, kalau kamu masih di bangku kuliah, ini saat yang tepat untuk mengeksplorasi teknologi — mulai dari hal kecil seperti belajar AI writing tools, memahami cara kerja sistem CRM, hingga mengenal dunia kerja melalui platform digital.
Karena di masa depan, mereka yang menguasai teknologi bukan hanya lebih siap, tapi juga lebih dicari.
Tags