22 April 2025
Di era yang serba cepat ini, dunia kerja dan dunia pendidikan tak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri. Perusahaan membutuhkan talenta yang siap pakai, sementara kampus perlu memastikan mahasiswanya tidak hanya kaya teori, tapi juga terhubung dengan realitas industri. Inilah kenapa kolaborasi antara perusahaan dan universitas menjadi semakin penting — bukan hanya sebagai bentuk CSR, tetapi sebagai strategi bersama untuk membentuk masa depan yang lebih inovatif dan relevan.
Salah satu langkah konkret yang patut dicontoh adalah inisiatif dari PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) yang membentuk SPIL Research Center (SRC) bersama sejumlah universitas di Indonesia. Tujuan dari program ini sederhana namun besar: menjembatani ide-ide segar dari kampus dengan kebutuhan nyata industri logistik. Melalui SRC, mahasiswa tidak hanya diajak belajar, tetapi juga diajak berkontribusi dalam riset dan pengembangan teknologi logistik masa depan.
Apa yang ditawarkan oleh SPIL melalui SRC lebih dari sekadar program magang atau studi lapangan. Ini adalah ruang kolaboratif di mana mahasiswa bisa terlibat dalam analisis rantai pasok, efisiensi pengiriman digital, hingga studi tentang sistem pelacakan berbasis AI. Selain itu, SRC juga membuka peluang diskusi terbuka, proyek penelitian bersama, hingga pelatihan berbasis data yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
Bagi dunia kampus, ini adalah kesempatan langka untuk membawa teori ke ranah praktik. Bagi mahasiswa, ini adalah batu loncatan untuk membangun portofolio nyata sebelum terjun ke dunia kerja. Dan bagi SPIL, ini adalah investasi jangka panjang dalam mencetak generasi baru profesional logistik yang tidak hanya cerdas, tetapi juga punya rasa kepemilikan terhadap tantangan industri.
Lebih dari sekadar program kolaborasi, SRC mencerminkan filosofi penting: bahwa masa depan industri tidak bisa dibangun sendirian. Dibutuhkan kemauan untuk mendengarkan satu sama lain — industri yang membuka pintu, dan kampus yang siap melangkah keluar dari zona nyaman.
Jika kamu adalah mahasiswa yang ingin menciptakan perubahan, atau dosen yang ingin membawa pengajaran ke level berikutnya, mungkin sudah saatnya untuk melihat industri sebagai partner, bukan sekadar tempat praktik. Karena masa depan itu bukan ditunggu, tapi diciptakan — bersama.
Tags