27 November 2025
Kecepatan bongkar muat di pelabuhan menjadi salah satu faktor penentu kelancaran logistik laut di Indonesia. Semakin cepat kontainer ditangani, semakin cepat pula barang bisa bergerak ke gudang, pasar, atau pelanggan akhir. Di 2025, banyak pelabuhan mulai mengandalkan digitalisasi proses operasional untuk meningkatkan efisiensi kerja di lapangan.
Salah satu perubahan yang paling terasa adalah berkurangnya penggunaan dokumen manual. Proses yang dulu mengandalkan berkas fisik kini beralih ke dokumen elektronik. Data kedatangan kapal, manifest kontainer, hingga perintah bongkar muat dapat diakses melalui sistem. Hal ini menghemat waktu, mengurangi antrean administrasi, dan meminimalkan risiko salah input.
Di sisi lapangan, penataan kontainer juga semakin terstruktur berkat dukungan sistem. Petugas lapangan tidak lagi hanya mengandalkan komunikasi lisan, tetapi juga referensi dari sistem yang mengatur posisi penempatan kontainer berdasarkan rute, jadwal penarikan, dan kebutuhan pelanggan. Dampaknya, proses pencarian dan pengeluaran kontainer menjadi lebih cepat.
Bagi perusahaan pelayaran, digitalisasi ini membantu menjaga ketepatan jadwal kapal. Ketika bongkar muat berjalan sesuai rencana, kapal tidak perlu menunggu terlalu lama di dermaga. Hal ini penting untuk mempertahankan ritme keberangkatan, terutama pada rute yang padat. Pelanggan pun mendapatkan estimasi waktu kedatangan yang lebih akurat.
Platform digital seperti MySPIL Reloaded melengkapi proses ini dari sisi pelanggan. Meski pengaturan operasional tetap dilakukan di pelabuhan, pelanggan dapat memantau status kontainer dan perjalanan kapal dari satu aplikasi. Informasi yang dulu hanya ada di internal operasional kini bisa diakses lebih transparan.
Meski masih ada tantangan seperti adaptasi SDM dan kesiapan infrastruktur di beberapa pelabuhan, arah perubahannya sudah jelas. Digitalisasi proses bongkar muat terbukti mempercepat arus kontainer dan membuat rantai pasok lebih efisien. Ke depan, pelabuhan yang mampu mengelola data dan operasional secara terintegrasi akan menjadi kunci dalam mendukung logistik laut Indonesia.
Tags














