27 November 2025
Lonjakan permintaan pengiriman barang antarpulau di 2025 membuat kapasitas kontainer menjadi salah satu fokus utama industri logistik laut. Peningkatan aktivitas perdagangan, ekspansi e-commerce, dan kebutuhan distribusi bahan pokok membuat perusahaan pelayaran harus memastikan ketersediaan kontainer tetap aman di berbagai rute.
Kontainer adalah “rumah” bagi setiap barang yang dikirim lewat laut. Jika ketersediaannya tidak seimbang dengan permintaan, pengiriman bisa tertunda dan biaya logistik berpotensi meningkat. Karena itu, banyak perusahaan pelayaran kini memperkuat armada kontainer mereka, baik dalam bentuk penambahan unit baru maupun pengelolaan reposisi kontainer yang lebih rapi.
Reposisi kontainer menjadi isu penting tersendiri. Di beberapa pelabuhan, kontainer kosong bisa menumpuk, sementara di pelabuhan lain justru kekurangan. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan logistik memanfaatkan data pengiriman dan tren permintaan untuk menyusun pola pergerakan kontainer yang lebih efisien. Kontainer kosong diarahkan ke pelabuhan yang diprediksi akan memiliki permintaan tinggi dalam waktu dekat.
Selain itu, pengelolaan booking juga semakin diperketat. Melalui sistem digital, perusahaan pelayaran dapat memantau lebih jelas penggunaan kontainer di setiap pelayaran. Pelanggan yang melakukan pemesanan lebih awal akan lebih mudah mendapatkan ruang muat, sementara sistem dapat mengurangi risiko overbooking. Platform digital internal dan layanan seperti aplikasi pelanggan membantu mempercepat proses ini.
Di sisi pelabuhan, peningkatan kapasitas lapangan penumpukan (container yard) dan pengaturan arus keluar-masuk truk juga mendukung kelancaran pergerakan kontainer. Kontainer yang baru tiba tidak dibiarkan terlalu lama di pelabuhan, tetapi segera diarahkan ke gudang atau penerima. Hal ini membantu mempercepat rotasi kontainer agar bisa kembali digunakan untuk pengiriman berikutnya.
Meski pengelolaan kapasitas kontainer memiliki tantangan, terutama di musim sibuk, langkah-langkah penyesuaian ini membuat logistik laut lebih siap menghadapi lonjakan permintaan. Dengan kombinasi perencanaan data, peningkatan armada, dan pengaturan reposisi yang lebih terukur, industri pelayaran dapat menjaga ritme pengiriman tetap stabil di sepanjang tahun.
Tags














