22 April 2025
Di tengah gempuran tren kerja cepat, hustle culture, dan target yang menumpuk, ada satu hal yang sering dilupakan: rasa nyaman saat bekerja. Padahal, seberapa hebatnya sistem, secanggihnya teknologi, atau sebesar apa pun gajinya — jika lingkungan kerja penuh tekanan, toxic, dan minim apresiasi, cepat atau lambat orang akan merasa lelah. Inilah mengapa budaya kerja positif bukan sekadar nilai tambahan, tapi justru fondasi yang menentukan seseorang betah atau tidak di sebuah perusahaan.
Bekerja di perusahaan yang menghargai transparansi, keterbukaan, dan kolaborasi bukan hanya terasa menyenangkan, tapi juga mendorong produktivitas yang nyata. Kita tak lagi bekerja karena “disuruh”, tapi karena merasa dihargai dan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Budaya kerja seperti ini yang coba dibangun oleh perusahaan seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) — di mana setiap individu diberi ruang untuk bertumbuh, berbagi ide, dan saling mendukung satu sama lain.
Budaya kerja yang sehat bukan berarti bebas dari tantangan. Justru, di tempat yang suportif, tantangan bisa jadi ruang belajar. Kritik bisa berubah jadi umpan balik yang membangun. Bahkan, perbedaan pendapat bisa menjadi awal dari inovasi. Ketika seorang karyawan tahu bahwa suaranya didengar, ide-idenya dihargai, dan kontribusinya diakui, maka loyalitas akan tumbuh bukan karena kontrak, tapi karena rasa memiliki.
SPIL membuktikan bahwa budaya kerja yang terbuka dan saling mendukung bisa berjalan seiring dengan pencapaian besar. Dari keberhasilan kampanye logistik digital, pengembangan aplikasi mySPIL, hingga proyek kolaborasi dengan universitas dan komunitas, semuanya lahir dari tim yang berani berpikir dan merasa aman untuk mengeksekusi gagasan mereka. Itulah esensi budaya kerja sehat: bukan hanya nyaman, tapi juga menggerakkan.
Jika kamu sedang mencari tempat bekerja yang bukan hanya memberi gaji, tapi juga memberi ruang untuk berkembang sebagai manusia, perhatikan budaya kerjanya.
Karena di akhirnya, yang membuat kita bertahan bukan hanya apa yang kita kerjakan — tapi dengan siapa dan dalam suasana seperti apa kita melakukannya.
Tags