26 November 2025
Transformasi digital terus mendorong perubahan besar dalam industri logistik Indonesia. Salah satu segmen yang mengalami perkembangan pesat pada 2025 adalah digital freight forwarding layanan pengiriman berbasis platform digital yang mempermudah pelanggan dalam mengatur, memantau, dan mengelola proses pengiriman barang antarpulau. Dengan meningkatnya permintaan e-commerce dan bisnis skala UMKM, layanan forwarder digital kini menjadi kebutuhan utama bagi pelaku usaha di Indonesia.
Digital freight forwarding menawarkan pendekatan baru yang jauh lebih cepat dan transparan dibanding metode tradisional. Jika sebelumnya proses pengiriman membutuhkan komunikasi manual melalui telepon, email, atau kunjungan fisik ke kantor logistik, kini semua dapat dilakukan melalui satu platform digital. Pelanggan dapat melihat jadwal kapal, harga pengiriman, ketersediaan kontainer, hingga status real-time dari barang yang mereka kirim.
Pada 2025, banyak perusahaan pelayaran dan logistik nasional—termasuk PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL)—semakin memperkuat layanan digital mereka untuk menjawab kebutuhan pasar. Integrasi teknologi memungkinkan pelanggan memproses dokumen pengiriman secara online, melakukan reservasi kontainer, mendapatkan notifikasi otomatis, serta melacak posisi barang dari pelabuhan asal hingga tiba di tujuan. Transparansi informasi seperti ini menjadi nilai lebih bagi pelaku bisnis yang membutuhkan kepastian dalam rantai pasok.
Keunggulan utama digital freight forwarding adalah efisiensi waktu. Proses administrasi yang biasanya memakan waktu lama kini dapat diselesaikan dalam hitungan menit. Selain itu, pelanggan tidak lagi perlu menghubungi banyak pihak untuk mengetahui status barang, karena semua data sudah tersaji dalam tampilan dashboard yang mudah dipahami. Hal ini sangat membantu terutama bagi UMKM yang tidak memiliki tim logistik khusus.
Selain efisiensi, digitalisasi juga meningkatkan akurasi dan keamanan data. Sistem berbasis teknologi mampu mengurangi potensi kesalahan input, dokumen hilang, atau misinformasi. Platform digital yang terintegrasi dengan pelabuhan dan operator trucking menghadirkan alur rantai pasok yang lebih terkoordinasi. Perusahaan dapat melakukan perencanaan stok lebih baik berdasarkan estimasi waktu tiba yang lebih akurat.
Tren ini juga turut mendorong adopsi teknologi lanjutan seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data untuk memprediksi permintaan pengiriman. Banyak forwarder digital kini menggunakan algoritma untuk merekomendasikan rute paling efisien, memberikan estimasi biaya lebih tepat, serta meminimalkan risiko keterlambatan. Dengan demikian, pelaku usaha dapat mengoptimalkan strategi pengiriman mereka dengan lebih presisi.
Meski manfaatnya besar, digital freight forwarding tetap menghadapi tantangan. Tidak semua wilayah Indonesia memiliki infrastruktur digital yang memadai. Selain itu, sebagian pelaku industri yang terbiasa dengan metode manual perlu melakukan penyesuaian terhadap sistem baru. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan pasar dan dorongan transformasi industri, adopsi digital diprediksi terus tumbuh secara signifikan.
Digital freight forwarding bukan lagi tren, tetapi menjadi standar baru dalam layanan logistik Indonesia. Dengan dukungan teknologi, integrasi sistem, dan peningkatan kapasitas SDM, industri logistik nasional bergerak menuju era yang lebih cepat, efisien, dan transparan. Perusahaan shipping yang mampu mengoptimalkan layanan digital akan menjadi pemain kunci dalam memenuhi kebutuhan pengiriman antarpulau yang semakin dinamis.
Tags














