10 September 2025
Industri logistik Indonesia bukan hanya milik perusahaan besar. Ribuan pelaku UMKM logistik tersebar di berbagai daerah dan berperan penting menjaga alur distribusi hingga ke kota lapis dua, lapis tiga, bahkan ke pelosok Indonesia Timur. Mereka adalah pilar rantai pasok nasional. Namun, di tengah derasnya arus digitalisasi, muncul pertanyaan: bisakah UMKM logistik tetap relevan dan berkembang?
Jawabannya: tentu bisa—selama mereka berani melakukan transformasi.
1. Peran Strategis di Daerah
UMKM logistik punya kedekatan unik dengan komunitas lokal. Mereka menjangkau wilayah yang sering luput dari layanan perusahaan besar. Meski demikian, sebagian masih mengandalkan cara manual—seperti catatan kertas dan koordinasi lewat telepon—yang membuat layanan kurang efisien. Padahal, pelanggan kini menuntut kecepatan, transparansi, dan akses pelacakan real-time.
2. Digitalisasi sebagai Solusi
Transformasi digital bukanlah hal rumit atau mahal. Saat ini sudah banyak platform yang bisa membantu UMKM logistik meningkatkan kinerjanya. Salah satunya mySPIL Reloaded dari PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), yang memungkinkan UMKM:
-
Melacak pengiriman secara real-time
-
Mengatur rute distribusi lebih hemat waktu
-
Menyederhanakan administrasi
-
Memberikan layanan modern setara perusahaan besar
Dengan teknologi ini, bahkan usaha kecil yang dulu bergantung pada telepon atau pencatatan manual kini dapat mengelola operasi melalui dashboard digital.
3. Kolaborasi Jadi Kunci
Digitalisasi sebaiknya dipandang bukan sebagai ajang bersaing, melainkan peluang berkolaborasi. UMKM bisa menjadi bagian dari ekosistem logistik nasional, misalnya dengan menangani last-mile delivery atau distribusi ke wilayah yang sulit dijangkau. SPIL sendiri membuka peluang kemitraan dengan UMKM untuk menciptakan rantai distribusi yang inklusif.
4. SDM dan Infrastruktur Harus Sejalan
Teknologi saja tidak cukup. UMKM logistik perlu SDM yang terampil mengoperasikan sistem digital dan memahami layanan pelanggan modern. Di sinilah peran pemerintah, asosiasi, dan perusahaan logistik nasional sangat penting—melalui pelatihan, pendampingan, hingga dukungan infrastruktur.
UMKM logistik adalah aset strategis, bukan pelengkap. Dengan pasar domestik yang luas, peluang mereka sangat besar. Melalui digitalisasi, kolaborasi, dan peningkatan kualitas SDM, UMKM dapat naik kelas dan menjadi penggerak distribusi yang modern, tangguh, dan kompetitif di era digital.
Tags