10 July 2025
Seiring pesatnya perkembangan industri logistik—terutama karena peran teknologi digital dan sistem otomatis—tantangan bagi pencari kerja saat ini bukan lagi soal mencari lowongan, melainkan bagaimana menyusun resume yang tepat sasaran dan menonjol di mata recruiter.
Perusahaan logistik modern seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) kini mencari talenta yang tidak hanya menguasai operasional, tapi juga memiliki pemahaman terhadap teknologi seperti digital freight management, cargo tracking, hingga automasi rantai pasok. Artinya, resume kamu harus bisa mencerminkan hal-hal tersebut sejak awal.
Berikut langkah-langkah praktis menyusun resume yang relevan untuk industri logistik masa kini:
1. Buat Judul Profil yang Langsung Menunjukkan Nilai Diri
Hindari frasa umum seperti “Fresh Graduate” atau “Job Seeker”. Lebih baik tulis peran yang kamu incar atau kekuatanmu secara spesifik. Contoh:
-
Fresh Graduate dengan Minat pada Supply Chain Digital
-
Freight Analyst Berpengalaman di Logistik E-Commerce
-
Pecinta Data dengan Latar Belakang Teknologi Logistik
Judul seperti ini langsung menarik perhatian HR dan menunjukkan posisi serta nilai yang kamu bawa.
2. Ringkasan Profil yang Singkat Tapi Berisi
Buat paragraf pendek berisi 2–3 kalimat yang menjelaskan siapa kamu, keahlian utama, serta tujuan kariermu—terutama jika kamu menargetkan posisi di bidang logistik digital.
Contoh:
Lulusan Teknik Industri yang tertarik pada digital freight forwarding dan automasi logistik. Pernah terlibat dalam proyek pengembangan sistem pelacakan barang berbasis cloud dan optimasi distribusi.
3. Pengalaman Kerja yang Terukur dan Berdampak
Alih-alih menulis tugas kerja secara umum, fokuslah pada hasil nyata. Tambahkan data dan angka untuk memperkuat pencapaianmu. Contoh:
-
Meningkatkan efisiensi pelacakan pengiriman hingga 30% dengan sistem API.
-
Menangani lebih dari 150 pengiriman antarpulau per bulan dengan tingkat ketepatan waktu 97%.
Angka membuat resume kamu lebih konkret dan menarik di mata recruiter maupun sistem ATS.
4. Cantumkan Sertifikasi dan Pelatihan Relevan
Karena logistik semakin kompleks dan digital, menunjukkan bahwa kamu aktif belajar sangat penting. Pastikan kamu mencantumkan pelatihan atau sertifikasi yang mendukung. Contohnya:
-
Digital Supply Chain Management (Coursera, LinkedIn Learning)
-
SAP Logistics
-
Certified Freight Forwarder (FIATA/lokal)
-
Pelatihan ERP untuk sistem logistik
5. Sesuaikan Resume dengan Perusahaan Tujuan
Banyak pencari kerja menggunakan satu jenis resume untuk semua lamaran. Padahal, setiap perusahaan punya fokus dan nilai yang berbeda. Untuk SPIL, yang dikenal sebagai Smart Logistics Provider, kamu bisa menonjolkan aspek digitalisasi, efisiensi sistem, dan inovasi teknologi dalam isi resume-mu.
Tags