12 June 2025
Pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini telah meluas ke berbagai sektor industri, tak terkecuali di bidang logistik dan pelayaran. Jika sebelumnya AI lebih dikenal dalam dunia finansial atau teknologi digital, kini kemampuannya juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi operasional dalam pengelolaan rute kapal dan distribusi kontainer.
Sebagai pelopor digitalisasi logistik di Indonesia, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) mulai mengintegrasikan teknologi AI dalam sistem operasionalnya. Salah satu penerapannya adalah dalam penentuan rute pelayaran yang optimal. Berbekal algoritma canggih, AI dapat menganalisis berbagai variabel seperti prakiraan cuaca, kepadatan pelabuhan, dan arus lalu lintas laut, sehingga memungkinkan perencanaan perjalanan yang lebih aman dan hemat waktu.
Hasil dari penerapan teknologi ini cukup signifikan: konsumsi bahan bakar berkurang, perjalanan kapal menjadi lebih singkat, dan risiko keterlambatan pun dapat diminimalkan secara efektif.
Di sisi lain, kecerdasan buatan juga dimanfaatkan SPIL untuk memperkirakan pergerakan dan kebutuhan kontainer berdasarkan tren permintaan pasar. Teknologi ini membantu mendistribusikan kontainer kosong secara efisien ke wilayah-wilayah yang membutuhkan, sekaligus mencegah terjadinya penumpukan atau kelangkaan kontainer di titik tertentu.
Implementasi AI turut memperkuat layanan digital SPIL, salah satunya melalui platform mySPIL. Sistem pelacakan berbasis AI memungkinkan pelanggan memperoleh informasi estimasi waktu kedatangan barang secara lebih akurat, bahkan saat terjadi dinamika di tengah proses pengiriman.
Di tengah tantangan industri pelayaran yang terus berkembang dan ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi, penggunaan AI menjadi elemen penting dalam transformasi digital sektor logistik. Langkah yang diambil SPIL membuktikan bahwa kekuatan layanan shipping modern tidak hanya terletak pada armada fisik, tetapi juga pada kecanggihan sistem dan teknologi yang mendukungnya
Tags