10 June 2025
Beberapa waktu terakhir, perhatian publik tertuju pada sistem pembayaran digital Indonesia—terutama QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Dalam laporan perdagangan terbarunya, Amerika Serikat menyuarakan kekhawatiran atas dominasi dua sistem ini dan mempertanyakan keterbukaan pasar digital Indonesia. Namun di balik kritik tersebut, sesungguhnya tersimpan sebuah pengakuan: bahwa Indonesia sedang berada di jalur serius untuk membangun kedaulatan digitalnya sendiri, dan itu layak mendapat perhatian global.
Kedaulatan digital bukan sekadar soal transaksi perbankan atau dompet digital. Lebih jauh dari itu, ia mencakup bagaimana negara ini mengelola datanya sendiri, mengontrol infrastruktur digital yang vital, serta memastikan bahwa teknologi digunakan untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Di titik inilah, sektor logistik memainkan peran strategis yang tak kalah penting. Bila sektor keuangan adalah nadi pergerakan uang, maka logistik adalah urat nadi distribusi barang. Keduanya tak bisa berjalan tanpa sistem yang saling terhubung dan berdaulat.
PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) adalah salah satu perusahaan yang menunjukkan bagaimana logistik bisa menjadi bagian integral dari transformasi digital nasional. Dengan mengembangkan layanan Digital Freight Forwarding dan Online Freight Booking, SPIL bukan hanya mengikuti tren, tetapi turut membentuk arus digitalisasi sektor logistik Indonesia. Melalui aplikasi mySPIL, pelanggan kini bisa memesan pengiriman barang secara online, melacak pergerakan kontainer secara real-time, hingga melakukan pembayaran secara digital. Kemampuan ini menjadi cerminan nyata dari semangat interoperabilitas seperti yang diusung QRIS, di mana berbagai sistem dapat terhubung dalam satu ekosistem yang efisien dan aman.
Lebih dari sekadar layanan modern, langkah SPIL mencerminkan sebuah visi besar: membangun supply chain yang bukan hanya canggih, tetapi juga mandiri dan dapat dikendalikan sepenuhnya dari dalam negeri. Sistem Cloud-Based Freight Management dan teknologi Smart Logistics Provider yang dikembangkan SPIL memungkinkan proses pengelolaan barang berjalan digital end-to-end—dari pemesanan, pengecekan jadwal kapal, manajemen kontainer, hingga ekspor-impor. Transparansi dan akuntabilitas menjadi bagian dari sistem, memastikan data tidak bocor dan seluruh proses bisa diaudit dengan akurat. Ini adalah fondasi penting bagi kedaulatan digital yang sesungguhnya: memiliki kontrol atas informasi, sistem kerja, dan kebijakan harga tanpa perlu bergantung pada infrastruktur asing.
Di tengah era yang makin terkoneksi, Indonesia tidak bisa hanya menjadi pengguna pasif teknologi global. Negara ini membutuhkan infrastruktur digital yang kuat dan berakar pada kedaulatan nasional. Ketika sektor perbankan memperkuat QRIS dan GPN untuk transaksi finansial, maka sektor logistik—melalui langkah SPIL dan pemain-pemain lokal lainnya—turut memperkuat jalur distribusi nasional agar lebih efisien, tangguh, dan terlindungi dari intervensi eksternal.
Logistik digital kini bukan sekadar upaya efisiensi operasional, tetapi telah menjadi bagian penting dari misi besar Indonesia menuju kemandirian ekonomi dan ketahanan sistem nasional. Dengan integrasi teknologi, transparansi data, dan keberanian untuk membangun sistem sendiri, SPIL menunjukkan bahwa sektor logistik pun bisa berdiri sejajar dengan sektor keuangan dalam membangun masa depan digital Indonesia. Dan inilah langkah nyata menuju kedaulatan yang sesungguhnya: ketika teknologi digunakan bukan hanya untuk beradaptasi, tetapi juga untuk memimpin.
Tags