09 June 2025
Di tengah perubahan lanskap dunia kerja dan meningkatnya peran teknologi dalam industri, jurusan logistik dan manajemen transportasi kini menjadi salah satu pilihan favorit generasi muda, khususnya Gen Z. Minat ini tidak muncul tanpa alasan—logistik bukan hanya tentang mengantar barang, tapi tentang mengatur strategi distribusi yang efisien, mendukung rantai pasok nasional, hingga berperan besar dalam pembangunan ekonomi.
Dengan makin berkembangnya industri pelayaran, kontainer, dan sistem shipping digital, kebutuhan akan talenta muda yang paham logistik menjadi sangat krusial.
Gen Z dan Relevansi Karier Logistik
Gen Z dikenal sebagai generasi yang mencari karier bermakna dan berkelanjutan. Mereka tidak hanya ingin bekerja, tetapi juga ingin berkontribusi terhadap perubahan. Dunia logistik yang kini sangat bergantung pada digitalisasi, transparansi, dan keberlanjutan, menjadi lahan subur bagi aspirasi mereka.
Bahkan, perusahaan seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) telah menjadi contoh bagaimana logistik bisa menjadi industri yang dinamis dan inovatif. SPIL tidak hanya mengoperasikan pelayaran dan shipping berbasis kontainer, tetapi juga menghadirkan platform digital seperti mySPIL yang memungkinkan pemantauan pengiriman secara real-time, menjadikan proses logistik lebih transparan dan efisien.
Pendidikan Logistik Kini Lebih Fleksibel dan Terhubung
Institusi pendidikan pun menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman. Banyak kampus kini membuka program studi logistik, manajemen transportasi, hingga teknik pelayaran yang dilengkapi dengan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), magang industri, serta kolaborasi dengan perusahaan shipping seperti SPIL.
Bahkan, SPIL melalui inisiatif SPIL University secara aktif menyediakan akses edukasi, pelatihan digital, dan peluang magang bagi mahasiswa logistik dan bidang terkait. Ini memberi Gen Z jembatan langsung ke dunia kerja yang relevan dan siap pakai.
Shipping Bukan Sekadar "Kapal dan Barang"
Saat ini, industri shipping mencakup lebih dari sekadar pengiriman barang. Di dalamnya terdapat berbagai fungsi yang menarik bagi anak muda, mulai dari data analyst logistik, supply chain strategist, hingga pengembang platform digital logistik. Ini membuka peluang bagi lulusan dari berbagai latar belakang—mulai dari teknologi informasi, manajemen bisnis, hingga teknik industri—untuk berkarier di sektor pelayaran dan shipping.
Dengan penggunaan teknologi canggih seperti IoT, AI, dan big data dalam logistik modern, pekerjaan di sektor ini menjadi semakin strategis dan berdampak luas.
Masa Depan Logistik Butuh Energi Muda
Transformasi logistik Indonesia tidak bisa dilepaskan dari partisipasi generasi muda. Gen Z, dengan karakter adaptif dan digital-native, menjadi kunci dalam membawa industri shipping ke masa depan yang lebih efisien, transparan, dan berkelanjutan.
Dengan dukungan dari perusahaan seperti SPIL, yang terus mendorong inovasi dan keterbukaan, dunia pelayaran kini bukan hanya lapangan kerja, tetapi medan kontribusi nyata bagi pembangunan negeri. Jadi, jika kamu Gen Z dan tengah mempertimbangkan jalur karier yang dinamis dan berdampak, dunia logistik dan shipping patut untuk dijelajahi.
Tags