30 April 2025
Peluang Karier di Sektor EdTech dan Keberlanjutan di Indonesia 2025
Memasuki tahun 2025, dinamika pasar tenaga kerja di Indonesia semakin dipengaruhi oleh dua kekuatan besar: digitalisasi pendidikan (EdTech) dan tren keberlanjutan (sustainability). Kedua sektor ini tumbuh signifikan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan akses pendidikan yang fleksibel serta kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan melalui praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Sektor EdTech mengalami lonjakan pertumbuhan sejak pandemi COVID-19. Kini, pembelajaran daring bukan lagi solusi sementara, tetapi telah menjadi bagian penting dari sistem pendidikan dan pengembangan SDM nasional. Platform belajar online, program sertifikasi digital, dan model hybrid learning membuka banyak peluang kerja baru — tidak hanya untuk tenaga pengajar, tetapi juga untuk pengembang konten, analis data pendidikan, hingga spesialis teknologi pembelajaran.
Di sisi lain, sektor keberlanjutan juga tengah berkembang pesat. Pemerintah Indonesia menargetkan netral karbon pada 2060, mendorong perusahaan di berbagai sektor untuk menyesuaikan operasional mereka dengan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Hal ini memunculkan permintaan terhadap profesi baru, seperti analis keberlanjutan, ahli energi terbarukan, dan konsultan jejak karbon.
Bagi generasi muda — terutama Gen Z dan fresh graduate — ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri menembus dua sektor ini. Namun, dibutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap tren global, serta penguasaan keterampilan yang relevan, mulai dari kemampuan digital, literasi data, hingga pemikiran kritis dan kolaboratif.
Di sinilah peran lembaga pengembangan SDM seperti SPIL University menjadi sangat krusial. Sebagai bagian dari PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), SPIL University terus mendorong peningkatan kompetensi digital dan kepemimpinan berkelanjutan bagi para karyawan serta masyarakat umum yang terlibat dalam ekosistem logistik Indonesia. Melalui berbagai pelatihan, webinar, dan program sertifikasi internal, SPIL University membuka akses bagi talenta lokal untuk siap beradaptasi dengan transformasi dunia kerja.
Khusus di sektor logistik, konsep keberlanjutan kini tidak hanya sekadar tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi menjadi bagian dari strategi bisnis jangka panjang. SPIL, misalnya, secara aktif mengembangkan sistem logistik berbasis teknologi digital untuk menciptakan efisiensi energi dan pengurangan emisi, sejalan dengan misi perusahaan sebagai Digital Freight Forwarder dan penyedia layanan pengiriman online yang efisien dan ramah lingkungan.
Di tengah meningkatnya kebutuhan akan transparansi rantai pasok dan tekanan global terhadap praktik bisnis hijau, kehadiran SDM yang memiliki pemahaman tentang teknologi sekaligus keberlanjutan sangat dibutuhkan. Hal ini menjadikan logistik sebagai sektor yang strategis dalam mewujudkan pembangunan ekonomi rendah karbon.
Peluang karier di EdTech dan keberlanjutan bukan hanya tentang “pekerjaan masa depan,” melainkan sudah menjadi “pekerjaan hari ini.” Perusahaan besar mulai dari startup teknologi hingga korporasi logistik kini aktif mencari talenta yang mampu menjembatani transformasi digital dan tanggung jawab lingkungan. Kompetensi seperti komunikasi digital, analisis data, pemahaman ESG, serta kemampuan bekerja secara kolaboratif lintas fungsi menjadi kunci sukses di sektor ini.
SPIL University hadir bukan hanya sebagai pusat pelatihan internal, tetapi sebagai katalisator perubahan di sektor logistik dan teknologi digital Indonesia. Dengan mendukung pengembangan kompetensi berbasis EdTech dan keberlanjutan, SPIL ikut mendorong kemajuan sektor logistik yang inklusif, cerdas, dan hijau.