10 December 2025
Penanganan barang berbahaya (Dangerous Goods/DG) merupakan salah satu proses paling kritis dalam industri logistik. Jenis muatan seperti bahan kimia, gas bertekanan, cairan mudah terbakar, hingga material korosif membutuhkan perlakuan khusus dan pengawasan ketat sesuai standar keselamatan internasional. Kesalahan kecil dalam penanganan DG dapat berdampak besar—mulai dari risiko keselamatan, kerusakan lingkungan, hingga gangguan operasional.
Sebagai perusahaan pelayaran nasional yang telah beroperasi lebih dari lima dekade, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) menerapkan standar profesional yang tinggi dalam setiap proses pengiriman, termasuk untuk kategori muatan berisiko tinggi seperti DG. Dengan sistem yang terintegrasi dan dukungan tenaga ahli bersertifikat, SPIL memastikan setiap pengiriman dilakukan aman, efisien, dan sesuai regulasi.
1. Pelaporan Informasi DG Secara Detail dan Tepat
Langkah pertama dalam penanganan DG adalah pelaporan data yang akurat. SPIL mewajibkan pelanggan memberikan informasi lengkap mengenai klasifikasi, komposisi bahan, serta potensi bahaya muatan tersebut. Data ini membantu tim SPIL menentukan metode penyimpanan, perlakuan khusus, hingga rute yang aman sesuai standar IMO/IMDG.
2. Segregasi dan Penyimpanan Berdasarkan Risiko
SPIL menerapkan sistem pemisahan ketat antara DG dan muatan umum lainnya. Barang berbahaya ditempatkan pada area khusus dengan kontainer yang dirancang untuk menahan risiko kebocoran atau reaksi kimia. Pengelompokan berdasarkan tingkat bahaya—seperti flammable, toxic, atau corrosive—mencegah terjadinya kontaminasi silang. Prosedur ini diterapkan baik di fasilitas darat maupun selama perjalanan di kapal.
3. SDM Terlatih dan Pembekalan Keselamatan Berkelanjutan
Keselamatan pengiriman sangat bergantung pada kompetensi para pekerja. Karena itu, SPIL secara rutin menyelenggarakan pelatihan kepada tim operasional terkait:
-
Identifikasi karakteristik tiap kategori DG
-
Prosedur penyimpanan dan pengangkutan sesuai IMDG
-
Simulasi penanganan insiden dan keadaan darurat
Program ini memastikan setiap personel memahami risiko dan dapat mengambil keputusan tepat untuk mencegah potensi human error.
4. Labelisasi dan Penandaan Sesuai Regulasi Global
Setiap muatan DG diwajibkan memiliki label, simbol, dan dokumen resmi sesuai standar internasional. Penandaan yang jelas membantu seluruh pihak yang terlibat—mulai dari tim pelabuhan hingga awak kapal—untuk mengenali jenis risiko sejak awal, sehingga setiap proses perpindahan dan pengangkutan dapat dilakukan dengan aman dan terkoordinasi.
Komitmen SPIL terhadap Keselamatan dan Keberlanjutan
Bagi SPIL, penanganan DG bukan sekadar pemenuhan teknis, tetapi bagian dari tanggung jawab terhadap keselamatan manusia dan kelestarian lingkungan. SPIL terus memperkuat budaya sadar risiko melalui edukasi internal, audit keselamatan rutin, serta kerja sama dengan mitra logistik nasional dan internasional.
Dengan sistem terintegrasi, armada yang kompetitif, dan SDM profesional, SPIL membuktikan bahwa pengelolaan barang berbahaya dapat dilakukan sesuai standar global tanpa mengorbankan keamanan, efisiensi, maupun keberlanjutan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan logistik termasuk penanganan DG, kunjungi mySPIL atau hubungi tim Customer Service SPIL.
Tags














