01 November 2025
Bayangkan bekerja di tengah samudra luas, di atas kapal yang mengangkut ribuan ton barang penting untuk kebutuhan nasional. Suara mesin menggema tanpa henti, angin laut berhembus kencang, dan jarak dari daratan begitu jauh. Di balik kelancaran rantai logistik Indonesia, ada para awak kapal sosok-sosok tangguh yang menjaga agar setiap pengiriman tiba dengan selamat.
Memasuki tahun 2025, dunia pelayaran menghadapi perubahan penting. Organisasi Maritim Internasional (IMO) bersama berbagai pemerintah menetapkan standar keselamatan awak kapal yang baru, merespons tingginya risiko kecelakaan kerja di sektor maritim. Cuaca ekstrem, rute padat, dan tekanan kerja tinggi menuntut sistem perlindungan yang lebih manusiawi dan modern.
Standar terbaru ini meliputi peningkatan pelatihan keselamatan, aturan istirahat wajib untuk kru, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk memantau kondisi kapal dan awak secara real-time. Tujuannya jelas: memastikan bahwa keselamatan bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan hak dasar setiap pelaut.
Sebagai bagian dari komitmen nasional terhadap keselamatan maritim, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) terus memperkuat sistem perlindungan bagi kru kapal. Melayani lebih dari 40 pelabuhan di seluruh Indonesia, SPIL tidak hanya berfokus pada efisiensi pengiriman logistik, tetapi juga pada kesejahteraan dan keamanan tim di lapangan.
Melalui platform MySPIL Reloaded, jadwal kerja, pelacakan kapal, dan sistem laporan keselamatan kini terintegrasi secara digital. Pendekatan ini memastikan transparansi, keandalan, dan respon cepat terhadap setiap situasi darurat.
Bagi SPIL, keselamatan bukan sekadar peralatan di kapal, tapi budaya yang hidup wujud nyata dari kepedulian terhadap manusia di balik layar industri pelayaran.
Tahun 2025 menandai era baru bagi awak kapal Indonesia: era di mana keberanian mereka di laut dibalas dengan perlindungan yang setimpal. Dan SPIL berkomitmen untuk menjadikan laut Indonesia bukan hanya jalur logistik yang vital, tapi juga ruang kerja yang aman dan bermartabat.
Tags














