03 June 2025
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini tak hanya digunakan di bidang teknologi informasi atau keuangan. Dunia logistik, termasuk sektor pelayaran dan shipping, mulai mengadopsi AI untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan berbasis data. Salah satu aplikasi paling menjanjikan adalah dalam pengaturan rute kapal dan manajemen kontainer.
PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), sebagai salah satu pionir digitalisasi logistik di Indonesia, mulai menjajaki pemanfaatan AI untuk mengoptimalkan rute pelayaran. Dengan algoritma yang mampu memproyeksikan pola cuaca, kepadatan pelabuhan, hingga arus lalu lintas laut, AI membantu perencanaan perjalanan kapal menjadi lebih efisien dan aman. Hasilnya, bahan bakar bisa dihemat, waktu tempuh lebih singkat, dan risiko keterlambatan berkurang.
Tak hanya itu, AI juga digunakan untuk memprediksi pergerakan dan kebutuhan kontainer berdasarkan pola permintaan pasar. Sistem ini mempermudah SPIL dalam mendistribusikan kontainer kosong ke lokasi-lokasi dengan kebutuhan tinggi, sehingga mengurangi penumpukan atau kekurangan kontainer secara signifikan.
Integrasi AI juga mendukung sistem digital seperti mySPIL, yang memberikan transparansi penuh kepada pelanggan. Dengan fitur tracking berbasis AI, pelanggan bisa mengetahui estimasi waktu kedatangan barang mereka secara lebih akurat—bahkan jika terjadi perubahan kondisi di tengah perjalanan.
Di tengah kompetisi global dan ekspektasi pelanggan yang kian tinggi, pemanfaatan AI menjadi kunci transformasi industri pelayaran. SPIL membuktikan bahwa shipping modern tak hanya bergantung pada kekuatan armada, tetapi juga pada kecerdasan sistem yang mendukungnya.
Tags