03 June 2025
Dalam beberapa bulan terakhir, industri logistik global menghadapi lonjakan tarif kargo udara yang signifikan. Kenaikan ini dipicu oleh keterbatasan armada, harga bahan bakar yang tinggi, serta lonjakan permintaan akibat pemulihan ekonomi pasca pandemi. Dampaknya terasa langsung bagi pelaku usaha, terutama UMKM dan perusahaan e-commerce yang sebelumnya mengandalkan pengiriman udara untuk kecepatan distribusi.
Namun, situasi ini mendorong banyak pelaku usaha untuk kembali melirik pengiriman via kapal sebagai alternatif yang lebih stabil dan efisien. Di sinilah peran shipping dan pelayaran domestik menjadi krusial. PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), sebagai pemain utama di industri pelayaran Indonesia, menawarkan solusi logistik laut yang tidak hanya hemat biaya tetapi juga tetap kompetitif dari segi kecepatan—terutama untuk pengiriman antarpulau yang padat seperti Jawa–Sumatera atau Jawa–Kalimantan.
SPIL memaksimalkan pengelolaan kontainer secara digital dan terintegrasi, memungkinkan pelaku bisnis mengatur pengiriman dengan mudah melalui platform seperti mySPIL. Lewat sistem ini, pengguna bisa memesan space kontainer, melacak posisi barang secara real-time, dan mendapatkan estimasi waktu tiba secara akurat.
Dengan jadwal pelayaran reguler dan jaringan pelabuhan yang luas, pengiriman barang lewat kapal kini tak kalah cepat dibandingkan opsi udara, khususnya untuk wilayah-wilayah yang memiliki koneksi pelayaran langsung. SPIL juga menyediakan berbagai jenis kontainer, termasuk untuk muatan ringan, berat, hingga produk sensitif seperti elektronik dan makanan beku, menjadikannya pilihan fleksibel untuk berbagai jenis bisnis.
Di tengah ketidakpastian tarif pengiriman udara, shipping laut menjadi pilihan logistik yang lebih rasional dan berkelanjutan. Bagi para pelaku usaha yang ingin tetap kompetitif namun menjaga efisiensi biaya, pelayaran domestik seperti yang ditawarkan SPIL adalah solusi yang layak dipertimbangkan.
Tags