22 May 2025
Perkembangan teknologi digital turut mendorong transformasi infrastruktur logistik nasional, termasuk pelabuhan. Konsep Smart Port atau pelabuhan pintar kini mulai diterapkan di berbagai negara untuk meningkatkan efisiensi pelayaran, pengelolaan kontainer, dan sistem shipping secara menyeluruh.
Bagi Indonesia, khususnya kawasan timur seperti Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara, keberadaan smart port sangat krusial. Distribusi barang dan logistik di wilayah ini masih menghadapi tantangan geografis dan infrastruktur. Namun, dengan dukungan teknologi dan digitalisasi, masa depan pelayaran Indonesia Timur bisa jauh lebih cerah.
Apa itu Smart Port?
Smart port adalah pelabuhan yang memanfaatkan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), artificial intelligence (AI), dan cloud computing untuk:
¿ Otomatisasi bongkar muat kontainer
¿ Integrasi sistem tracking dan pengiriman
¿ Optimasi waktu sandar dan jadwal kapal
¿ Reduksi emisi melalui efisiensi energi
Sebagai perusahaan pelayaran terdepan, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) mendukung pengembangan smart port melalui kolaborasi teknologi dan sistem logistik digital. SPIL aktif memanfaatkan platform MySPIL Reloaded untuk menghubungkan pelanggan dengan jadwal kapal, pengiriman kontainer, dan pelacakan barang secara real-time.
SPIL juga mendukung inisiatif digitalisasi pelabuhan di Indonesia Timur sebagai bagian dari komitmen menghadirkan layanan shipping cepat, aman, dan transparan di seluruh wilayah kepulauan.
Digitalisasi pelabuhan bukan lagi wacana, melainkan kebutuhan mendesak untuk memperkuat logistik nasional. Dengan smart port dan dukungan SPIL melalui layanan digital seperti MySPIL Reloaded, pelayaran di Indonesia Timur akan semakin terhubung, efisien, dan andal.
Tags