06 November 2025
Dalam dunia logistik modern, pengelolaan barang berbahaya (Dangerous Goods/DG) menjadi salah satu aspek paling menantang dan berisiko tinggi. Barang seperti bahan kimia, gas bertekanan, cairan mudah terbakar, hingga material korosif memerlukan penanganan yang sangat hati-hati dan sesuai regulasi internasional. Kesalahan sekecil apa pun dapat menimbulkan kerugian besar, baik dari segi keselamatan, lingkungan, maupun reputasi bisnis.
Sebagai perusahaan pelayaran nasional yang telah berpengalaman lebih dari 50 tahun, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) berkomitmen menjalankan standar profesional dalam setiap proses logistik, termasuk pengelolaan muatan DG. Dengan sistem operasional yang terintegrasi dan SDM bersertifikasi, SPIL memastikan setiap pengiriman dilakukan dengan aman, efisien, dan bertanggung jawab.
1. Pelaporan Data DG Secara Akurat
Tahapan awal penanganan DG dimulai dari pelaporan informasi secara detail dan transparan. SPIL mewajibkan pengirim untuk menyertakan data lengkap mengenai klasifikasi, komposisi bahan, serta potensi risiko dari muatan tersebut. Data ini menjadi dasar penting bagi tim SPIL dalam menentukan cara penyimpanan, rute, dan perlakuan logistik yang sesuai standar keamanan internasional (IMO/IMDG Code).
2. Pemisahan Berdasarkan Tingkat Risiko
SPIL menerapkan sistem segregasi ketat antara DG dan non-DG cargo. Barang berbahaya disimpan di area khusus menggunakan kontainer yang dirancang untuk menahan potensi reaksi kimia atau kebocoran. Dengan pengelompokan berdasarkan kategori — seperti flammable, toxic, atau corrosive — risiko kontaminasi silang dapat dihindari. Prosedur ini dijalankan baik di area pergudangan maupun selama proses pengangkutan di kapal.
3. SDM Profesional dan Pelatihan Berkala
Keselamatan pengiriman tidak akan tercapai tanpa dukungan sumber daya manusia yang kompeten. Karena itu, SPIL secara rutin mengadakan pelatihan intensif bagi tim operasional mengenai:
-
Identifikasi dan karakteristik setiap jenis DG
-
Protokol penanganan dan penyimpanan sesuai peraturan IMDG
-
Simulasi penanganan keadaan darurat (emergency response)
Dengan pembekalan ini, SPIL mampu menekan potensi human error sekaligus memperkuat budaya keselamatan di lingkungan kerja.
4. Labelisasi dan Penandaan Standar Internasional
Setiap muatan DG yang dikirim melalui SPIL wajib dilengkapi label, simbol, dan dokumen peringatan resmi sesuai standar internasional. Penandaan ini membantu tim logistik, pelabuhan, dan kapal mengenali risiko yang ada sejak awal sehingga seluruh proses pemindahan dan pengangkutan dapat dilakukan secara tepat dan aman.
Penanganan DG bukan hanya persoalan teknis, melainkan cerminan tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan manusia dan lingkungan. SPIL terus memperkuat budaya kesadaran risiko melalui edukasi internal, audit keselamatan berkala, dan kolaborasi dengan mitra logistik nasional maupun internasional.
Dengan sistem terintegrasi, armada yang andal, serta SDM profesional, SPIL menunjukkan bahwa pengelolaan barang berbahaya dapat dilakukan dengan standar global tanpa mengabaikan nilai keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan.
Ingin tahu lebih dalam tentang layanan logistik SPIL untuk berbagai jenis muatan, termasuk DG? Kunjungi mySPIL atau hubungi tim layanan pelanggan SPIL untuk informasi lebih lanjut.
Tags














