24 October 2025
Pernah merasa waktu kerja habis tanpa hasil nyata?
Notifikasi ponsel tak berhenti, email terus berdatangan, rapat daring beruntun semua terasa menumpuk. Kalau iya, kamu tidak sendiri.
Di era kerja hybrid dan digitalisasi tanpa batas, distraksi digital menjadi tantangan besar bagi banyak profesional. Batas antara waktu kerja dan pribadi semakin tipis, membuat banyak orang sulit mencapai keseimbangan produktivitas dan kehidupan.
Padahal, di industri cepat seperti logistik dan supply chain, fokus bukan sekadar pilihan tapi kebutuhan. Sedikit saja lengah bisa berdampak besar pada efisiensi dan hasil kerja.
Untuk itu, berikut lima strategi sederhana agar fokusmu tetap terjaga di tengah hiruk-pikuk dunia digital.
1. Kenali Apa yang Mengganggu Fokusmu
Langkah pertama adalah mengenal sumber gangguan. Apakah dari media sosial? Pesan instan yang terus masuk? Atau interupsi dari rekan kerja?
Begitu tahu “musuh utama” fokusmu, kamu bisa menanganinya dengan bijak — misalnya menonaktifkan notifikasi yang tidak penting saat bekerja atau mengatur waktu tertentu untuk membalas pesan.
2. Gunakan Teknik “Time Blocking”
Daripada mengikuti alur kerja yang tidak teratur, cobalah membagi waktu ke dalam blok aktivitas tertentu.
Contohnya: jam 9–10 untuk email, jam 10–12 untuk pekerjaan utama, dan seterusnya. Dengan cara ini, otakmu fokus pada satu hal dalam satu waktu dan tidak mudah terdistraksi.
Ingat: multitasking bukan berarti produktif sering kali malah sebaliknya.
3. Jadikan Teknologi Sebagai Pendukung, Bukan Pengganggu
Teknologi bisa jadi gangguan, tapi juga bisa jadi penyelamat tergantung bagaimana kamu memanfaatkannya.
Contohnya di dunia logistik, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) menghadirkan platform mySPIL, yang memungkinkan pengguna melacak dan mengelola pengiriman dalam satu aplikasi.
Fitur digital seperti ini membantu menghemat waktu dan tenaga, sehingga kamu bisa lebih fokus pada hal-hal strategis, bukan hal teknis yang berulang.
4. Terapkan Prinsip “Eat The Frog”
Konsep ini dari Brian Tracy menyarankan kita untuk mengerjakan tugas terpenting atau tersulit di pagi hari, saat energi dan fokus masih penuh.
Begitu tugas utama selesai, kamu akan merasa lebih lega dan punya motivasi untuk menuntaskan pekerjaan lainnya dengan lebih ringan.
5. Ambil Waktu Istirahat Singkat
Fokus bukan berarti bekerja tanpa henti. Otak butuh jeda untuk tetap tajam.
Cobalah metode Pomodoro: kerja 25 menit, istirahat 5 menit.
Gunakan waktu singkat itu untuk minum air, meregangkan tubuh, atau menjauh sejenak dari layar. Istirahat singkat membantu otakmu “reset” dan kembali fokus dengan lebih segar.
Menjaga fokus bukan hanya soal menyelesaikan tugas lebih cepat, tapi juga tentang menciptakan cara kerja yang lebih sehat dan efisien.
Dengan strategi yang tepat dan dukungan teknologi yang cerdas, kamu bisa tetap produktif bahkan di tengah gempuran distraksi digital.
Tags














