26 June 2025
Selama ini, logistik kerap dipahami hanya sebatas pengiriman barang—yang penting cepat, murah, dan aman. Tapi seiring waktu, arti dari “layanan berkualitas” semakin meluas. Kini, publik terutama generasi muda, makin memperhatikan aspek keberlanjutan. Mereka ingin tahu apakah perusahaan yang mereka gunakan jasanya atau tempat mereka bekerja ikut andil dalam menjaga lingkungan dan memberi dampak sosial. Dari sinilah konsep ESG (Environmental, Social, and Governance) makin mendapat perhatian, termasuk di dunia logistik.
Sebagai salah satu perusahaan logistik besar di Indonesia, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) mulai melangkah ke arah yang lebih bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial. Tak hanya lewat efisiensi operasional dan digitalisasi lewat platform seperti mySPIL, SPIL juga aktif mendukung kegiatan yang berdampak sosial dan lingkungan. Contohnya, kerja sama mereka dengan Surplus Indonesia dalam upaya menyalurkan makanan berlebih ke panti asuhan dan lembaga sosial. Ini bukan sekadar program CSR biasa, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang untuk menjadikan logistik punya peran sosial yang lebih luas.
Konsep ESG sendiri mencakup tiga aspek utama:
-
Environment, yaitu bagaimana perusahaan berusaha mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti limbah, emisi, dan konsumsi energi;
-
Social, berkaitan dengan bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan, berinteraksi dengan masyarakat, serta menjalin hubungan dengan pelanggan;
-
Governance, menyangkut sistem pengelolaan perusahaan yang transparan, etis, dan akuntabel.
Menerapkan nilai-nilai ESG ke dalam operasional sehari-hari memang tidak mudah. Tapi jika dijalankan dengan konsisten, dampaknya bisa signifikan—bukan hanya memperkuat reputasi perusahaan, tapi juga membangun kepercayaan dan loyalitas dari konsumen dan karyawan. Apalagi generasi muda kini lebih tertarik pada brand yang punya visi dan nilai, bukan sekadar mengejar keuntungan semata.
Bagi mahasiswa, pencari kerja, atau profesional muda, memahami pentingnya ESG bisa menjadi nilai tambah. Perusahaan seperti SPIL yang aktif berkolaborasi dengan komunitas, mendukung inisiatif sosial, dan menanamkan nilai keberlanjutan dalam bisnisnya, menunjukkan bahwa sebuah karier bisa lebih dari sekadar mencapai posisi tertentu. Karier bisa juga tentang memberi dampak dan terlibat dalam sesuatu yang lebih besar.
Di tengah perubahan zaman, bisnis yang peduli adalah yang akan terus relevan. Dan tenaga kerja dengan nilai dan kepedulian, adalah mereka yang paling dibutuhkan.
Tags