03 December 2025
Pengembangan SDM Logistik Jadi Agenda Utama di Tengah Percepatan Digitalisasi Industri Pelayaran
Percepatan digitalisasi di industri pelayaran dan logistik pada 2025 tidak hanya menuntut modernisasi sistem dan infrastruktur, tetapi juga mendorong perlunya pengembangan sumber daya manusia (SDM) secara serius. Transformasi operasional berbasis data, sistem digital, dan otomasi pelabuhan membuat kebutuhan akan talenta yang adaptif, melek teknologi, dan memahami proses logistik secara menyeluruh menjadi semakin mendesak.
Perusahaan pelayaran nasional kini menempatkan pengembangan SDM sebagai salah satu pilar utama strategi jangka panjang. PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), melalui berbagai program pelatihan internal dan ekosistem pembelajaran seperti SPIL University, berupaya membekali karyawan dengan keterampilan yang relevan dengan tuntutan industri logistik modern.
Perubahan lanskap kerja sangat terasa di berbagai fungsi, mulai dari operasional pelabuhan, perencanaan kapal, hingga layanan pelanggan. Pekerja yang sebelumnya terbiasa dengan proses manual kini perlu menguasai:
Pengoperasian sistem digital seperti MySPIL Reloaded
Pemahaman dashboard dan pelacakan kontainer real-time
Penggunaan aplikasi Terminal Operating System (TOS) di pelabuhan
Analisis data sederhana untuk mendukung pengambilan keputusan
Program pelatihan yang dijalankan perusahaan pelayaran umumnya mencakup dua aspek utama: upskilling (peningkatan kemampuan yang sudah relevan) dan reskilling (pengalihan kemampuan ke bidang baru yang dibutuhkan). Misalnya, staf yang sebelumnya fokus pada input manual dokumen pengiriman kini dilatih untuk mengelola e-document, memverifikasi data di sistem, dan memberikan dukungan kepada pelanggan yang menggunakan platform digital.
Di sisi lain, kebutuhan akan talenta baru dari kalangan mahasiswa dan fresh graduate juga meningkat. Industri pelayaran menawarkan berbagai jalur karier di bidang operasional, supply chain planning, digital operation, hingga customer success. Melalui inisiatif seperti magang terstruktur, port visit, dan kelas industri, SPIL dan pelaku logistik lain memperkenalkan gambaran nyata dunia kerja logistik sejak dini.
Pengembangan SDM tidak hanya menyasar kemampuan teknis, tetapi juga soft skills yang krusial dalam industri dengan ritme cepat. Kemampuan komunikasi lintas divisi, problem solving, manajemen waktu, dan ketahanan mental menjadi kompetensi yang sangat dibutuhkan, terutama ketika menghadapi perubahan jadwal kapal, kepadatan pelabuhan, atau permintaan mendadak dari pelanggan.
Secara makro, penguatan SDM logistik berkontribusi langsung terhadap peningkatan daya saing logistik nasional. Di tengah persaingan regional, negara yang memiliki infrastruktur bagus namun SDM kurang siap akan tetap tertinggal. Sebaliknya, kombinasi teknologi modern dengan tenaga kerja yang terampil dan adaptif akan mempercepat tercapainya efisiensi biaya, peningkatan kualitas layanan, dan stabilitas rantai pasok.
Meski agenda pengembangan SDM semakin menguat, tantangan tetap ada. Tidak semua pekerja nyaman dengan perubahan cepat ke arah digital, dan sebagian membutuhkan waktu lebih panjang untuk beradaptasi. Komitmen manajemen, desain pelatihan yang praktis, serta pendampingan berkelanjutan menjadi faktor penting agar proses transisi berjalan mulus.
Dengan semakin terintegrasinya sistem pelayaran, pelabuhan, dan pelanggan melalui platform digital seperti MySPIL Reloaded, kebutuhan akan SDM logistik yang siap menghadapi era baru ini akan terus meningkat. Industri pelayaran nasional kini berada pada fase di mana investasi pada manusia menjadi sama pentingnya dengan investasi pada kapal dan infrastruktur—menjadikannya fondasi utama untuk mewujudkan logistik Indonesia yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.