02 December 2025
Permintaan terhadap reefer container atau kontainer berpendingin meningkat tajam di awal 2025. Pertumbuhan sektor perikanan, produk segar, frozen food, dan farmasi membuat kebutuhan rantai dingin (cold chain) semakin penting dalam distribusi nasional. Perusahaan pelayaran dan pelabuhan kini mempercepat penambahan kapasitas reefer guna memastikan produk sensitif tetap terjaga kualitasnya selama pengiriman.
Sebagai perusahaan pelayaran nasional, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) mencatat peningkatan pemesanan reefer container di wilayah Indonesia Timur, khususnya di kota-kota penghasil komoditas seperti Bitung, Ambon, Sorong, Maumere, dan Kupang. Jalur pelayaran SPIL yang terhubung secara rutin menjadi jalur utama distribusi hasil laut segar ke pasar besar seperti Surabaya, Jakarta, dan Makassar.
Reefer container berfungsi menjaga suhu stabil sesuai kebutuhan produk, mulai dari beku hingga dingin terkendali. Hal ini penting untuk mempertahankan kualitas ikan, daging, buah, sayuran, hingga vaksin dan produk farmasi yang rentan terhadap fluktuasi suhu. Dengan meningkatnya permintaan, pelabuhan di berbagai daerah mulai memperluas reefer yard serta meningkatkan kapasitas listrik untuk mendukung penyimpanan kontainer pendingin.
Digitalisasi juga memperkuat rantai dingin nasional. Melalui platform MySPIL Reloaded, pelanggan dapat memantau jadwal kapal, status kontainer, hingga estimasi waktu tiba. Transparansi data memungkinkan pelaku usaha mengatur waktu panen, proses produksi, dan distribusi lebih terukur. Hal ini penting untuk menghadapi karakter produk segar yang memiliki shelf life pendek.
Selain itu, sejumlah pelabuhan telah mengadopsi sistem pemantauan suhu berbasis sensor untuk memastikan reefer tersambung daya dengan benar selama berada di pelabuhan. Teknologi ini meminimalkan risiko kerusakan barang akibat gangguan listrik atau human error saat penggantian sumber daya.
Lonjakan permintaan ini memicu peningkatan investasi pada fasilitas pendukung cold chain. Perusahaan logistik memperluas gudang berpendingin, menambah armada truk reefer, serta mengembangkan standar pengemasan yang lebih aman. Ekosistem rantai dingin yang kuat sangat penting bagi Indonesia yang kaya komoditas laut dan produk agrikultur bernilai tinggi.
Namun, ekspansi cold chain juga menghadapi tantangan. Infrastruktur kelistrikan di beberapa pelabuhan daerah belum sepenuhnya stabil, dan kebutuhan SDM terlatih dalam menangani reefer container semakin besar. Pelatihan teknis dan peningkatan standar operasional menjadi langkah wajib untuk menjaga kualitas barang sepanjang perjalanan.
Secara keseluruhan, peningkatan permintaan reefer container di 2025 menjadi indikasi kuat bahwa rantai dingin nasional semakin matang. Dengan kolaborasi perusahaan pelayaran, pelabuhan, dan pelaku industri, serta dukungan digital melalui MySPIL Reloaded, Indonesia semakin siap menjadi salah satu negara dengan cold chain paling kompetitif di Asia Tenggara
Tags














